Search This Blog

Powered by Blogger.

Archive for May 2013

Protes Si Amma


Putri sulungku, Amma Bulan ini genap berusia 6 Tahun. Sepanjang 6 tahun ini jangan ditanya betapa banyak tawa, kekesalan juga inspirasi yang telah dihadirkannya ditengah-tengah kami.
Amma yang kadang sok gede ^_^

Seperti di suatu sore yang cerah itu. Amma dan adiknya Ofi (hampir 3thn) tengah menikmati kudapan sore dan menonton kartun bersama. Aku tengah bersantai dikamar dengan novel ditanganku. Suamiku sibuk dengan print-printannya di ruang samping sambil mengawasi anak-anak. Saat itulah sebuah sms masuk. Dan aku yang kadung malas bangun dari posisi nyamanku dengan teledornya justru berteriak-teriak “abang….abang…. ada sms tuh dari temennya”. 

Aku tau suamiku kurang suka dengan kebiasaanku itu, jadi setengah yakin dia bukan tidak mendengar tapi sengaja mengacuhkanku. Dan aku sedang kumat jailnya sehingga terus-terusan mengulangi panggilanku itu dengan nada berbeda-beda.

Alih-alih meladeniku suamiku justru kian asyik dengan pekerjaannya. Reaksi tak terduga justru muncul dari Amma putri sulungku. Dengan suara kesal dia berkata pada abinya “ Abang….abang tuh dipanggil adek sayangnya, dijawab dong kalau gak tuh si adek sayang gak bakal diam-diam. Kami ini lagi nonton berisik tau”

Aku yang mendengar gerutuan kesal si Amma, kontan terbahak-bahak, melempar novel yang kupegang dan langsung lari keluar menemui suamiku. Suamiku juga menyambutku dengan tawa yang gak kalah hebohnya. “Tuh, dek jangan berisik ngapa?” kata suamiku dengan tawa lebarnya.

“Ih, dah ketemu juga masih ribut aja” lagi-lagi itu protes si Amma. Deuuu…perutku serasa kram menahan tawa. Sok gedenya itu loh bikin gak kuat.

Dan bagaimanapun pada akhirnya aku dan suamiku jadi berdiskusi tentang panggilan kami satu sama lain yang gak berubah dari dulu. Aku tetap memanggilnya “abang”, dan suamiku masih selalu memanggilku “adek”. Panggilan yang seringkali menjadi olok-olokan Amma.











How Be A Good Mother?????


Peran tersulit dalam hidup yang harus kujalani adalah ketika menjadi seorang ibu. Bagaimana tidak, tanggung jawab besar terhadap karakter dasar seorang anak mutlak berada di tangan ibunya. Dan aku, hanya dengan 2 orang anak berusia 6 tahun dan 3 tahun serta janin dalam kandunganku sudah seringkali “bertanduk” dalam menghadapi tingkah polah mereka.

Two my lovely daughters


Rasanya gak berguna deh semua materi parenting yang pernah kupelajari, pada kenyataannya kemampuan hatiku dalam mengelola emosi dan kesabaran masih sangat-sangat kurang;(.

Ciptakan keceriaan dengan luve litee


Pertama kali kenal luve litee, gara-gara es krim campina rasa strawberry ukuran 800 ml yang biasa menjadi favorit anak-anakku sedang kosong di toko langganan kami. Dasarnya anak-anak pemilih, waktu aku tawari dengan alternative rasa lain mereka tetap saja kekeuh harus rasa strawberry.

Cukup lama usaha bujuk-membujuk itu tidak membuahkan hasil, sampai, si kakak yang terus mengubek-ubek box es krim melihat kemasan kotak mungil luve litee raspberry Rosella.

“Mi, ini aja deh, kayaknya ini versi anaknya campina strawberry” Kontan aku tersenyum mendengar kesimpulan sotoy si kakak yang berusia 6 tahun. Tapi demi melihat antusias si kakak yang langsung diikuti adiknya aku gak pikir panjang dan langsung menyetujuinya. Daripada mereka berubah pikiran lagi, wah bakal lama lagi deh membujuknya.
Tag : ,

Menikah itu Menikmati kebersamaan.....



gambar dari sini

Kemarin hari aku menyimak sebuah diskusi dari  syndrom pra pernikahan, konflik rumah tangga, hingga perceraian. Mau tak mau membuatku berpikir ulang dan merenung cukup lama.

Tahun ini, tahun ke-7 pernikahan kami. Bukan waktu yang lama tapi juga tidak bisa dibilang singkat. Hanya saja aku merasa seperti baru kemaren pernikahan itu berlangsung. Karena setiap hari-hari yang terlalui adalah proses pembelajaran dan pengenalan tanpa henti.

Obat Generik Berlogo Bukan Obat Kelas Dua




Memiliki dua putri  dengan bakat asma sedari bayi membuatku mau tak mau harus sadar medis. Setiap berpindah domisili,  maka hal pertama yang kami cari adalah tempat pelayanan kesehatan, alamat praktek dokter, dan apotik.

Sewaktu tinggal di Palembang, yang notabene merupakan kota besar, jelas kami tak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Termasuk mendapatkan pelayanan   dan  obat-obatan kelas satuatau obat paten, paling tidak begitulah pikirku saat itu.

Terbiasa mendapat pelayanan kesehatan di dokter praktek, dan sama sekali buta dengan jenis obat-obatan aku terbiasa langsung menebus saja resep yang diberikan. Bahkan meski dengan nominal ratusan ribu rupiah.
Tag : ,

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -