Tak peduli berapakah berat badanmu nanti
Kau tetap yang termuah di hati…
Pernah denger lirik lagu ini gak? Sepertinya dipopulerkan oleh Sheila on 7 deh.
Duluuuu banget, beberapa belas tahun yang lalu ada
seorang pemuda yang menjejeri langkahku dan menyanyikan lagu ini disertai
lirikan super duper jailnya. Reaksiku saat itu? Mmm….balas meliriknya dengan
tatapan – udah gila ya bang?- trus meleletkan lidah dan berlari menyusul
teman-temanku. Masih kudengar tawanya berderai di belakangku.
Beberapa tahun kemudian, pemuda yang punya
lirikan jail itu resmi mempersuntingku menjadi istrinya. Sayangnya hingga detik
ini, yang terbilang 7 tahun lebih kebersamaan kami, sedikitpun ia tak punya kesempatan
untuk menggodaku dengan lirik lagu tersebut (senangnya ^_^). Bagaimanapun porsi makanku, bahkan pasca melahirkan ke-3 kalinya berat
badanku pun hanya bergeser sekitar 1-3 kg sejak pertama kali ia mengenalku.
Syukurlah…..^_^.
Bahkan belakangan adalah aku yang sering
menggodanya dengan berulangkali menyanyikan lirik itu keras-keras lengkap dengan
suaraku yang super duper cempreng. Tentu sambil menjawil pipinya yang mulai
gembil.
Tanggapannya??? Tertawa tentu, menutup kuping di lain waktu, dan
terkadang membalasku dengan gelitikan maut sampai aku menjerit-jerit heboh gak
keruan.
“Pasangan heboh bin lebay” ejek
putri sulungku jika kami tengah saling menggoda seperti itu. Tapi seringnya
putri-putriku turut serta meramaikan kehebohan yang telah kami mulai itu.
Bersyukur seperti apapun rasanya tak
cukup, jika menilik 7 tahun bahtera kami
terus berlayar damai dan sering kalinya diisi canda tawa dan kehebohan para
penghuninya ^_^.
Pun demikian, bahtera kami senormal
bahtera lainnya yang tentu tak bisa menghindar jika sesekali angin bertiup
kencang, syukurnya angin-angin tersebut tidak langsung mencerai beraikan kami,
tetapi justru membuat kami semakin erat berpegangan tangan.
Kembali soal lagu itu, yang meski
penasaran aku gak sempat-sempat mencari tahu apakah judulnya dan bagaimana
lirik lengkapnya. Setelah bertahun-tahun menikah, dan aku sering kali
menggodanya dengan menyanyikan potongan syair itu (karena cuman bagian itu yang
aku tahu^_^) akhirnya suamiku berkata, “Saat dulu iseng menjailimu dengan
menyanyikan lagu itu, sebenarnya keseluruhan lirik itu mewakili isi hatiku”.
Sungguh membuatku penasaran sama lirik
lengkapnya. Akhirnya datanglah aku pada sang mbah G, And…..this is it….:
Kupercaya
apapun yang akan terjadi nanti
kau tetap mempesona rahasia di lagu ini
tak peduli berapakah berat badanmu nanti
kau tetap yang termuach di hati
Kauakui kutak hanya hinggap di satu hati
kutakuti kuterlalu liar tuk dimiliki
walau itu semua hanya persinggahan egoku
dan sikapmu tlah merobohkan aku
Dan waktupun terus berlari
dan aku pun semakin mengerti
apa yang akan aku hadapi
apa yang akan aku cari
reff: aku tuliskan lagu sederhana
untuk dirimu yang sangat bijaksana
memahamiku dan mencintaiku apa adanya
apa adanya
Dan waktupun terus berlari
dan aku pun semakin mengerti
apa yang akan aku hadapi
apa yang akan aku cari
(Terimakasih bijaksana by Sheila on 7)
Setelah membacanya, aku semakin sering berdoa agar di sisa usiaku
bisa terus mendengar dan merasakan canda tawa yang hangat di bahtera kami. Semoga kehangatan yang tercipta dari sepotong lirik sederhana itu bisa terus kami nikmati hingga kami menutup mata kelak.
Teruntuk mba uniek kaswargantie yang
tengah merayakan wedding anniversary ke-10, Barokallah.....semoga senantiasa Samara dan tetap
berkumpul hingga di syurga kelak.
----------------------------------