Posted by : Sara Amijaya Sunday 10 April 2016

🌺KETIKA ALLAH MENCINTAI HAMBANYA…

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)

Artinya:

“Sesungguhnya apabila Allah azza wa jalla mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintailah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)

Tentu kita semua berharap agar dicintai Allah. Akan tetapi bagaimanakah caranya agar kita bisa meraih cinta Allah..?

Di dalam Madaarij As-Saalikin, Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah menyebutkan 10 sebab yang dapat mendatangkan kecintaan Allah.

Pertama:

قراءةُ القرآن بالتدبر والتفهّم لمعانيه وما أُريدَ به

Membaca Al-Qur’an dengan penuh tadabbur serta berusaha memahami makna-maknanya dan maksud yang terkandung di dalamnya.

Kedua:

التقرب إلى الله بالنوافل بعد الفرائض

Mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan amalan-amalan sunnah sesudah amalan-amalan wajib.

Ketiga:

دوام ذكره على كل حال باللسان والقلب والعمل والحال فنصيبه من المحبة على قدر نصيبه من هذاالذكر.

Senantiasa berdzikir mengingat Allah dalam setiap kondisi, baik dengan lisan, hati, perbuatan maupun keadaan. Karena kadar kecintaan tergantung pada seberapa besar kadar dzikir tersebut.

Keempat:

إيثارُ محابّه على محابّك عند غلَبَات الهوى، والتسَنُّمُ إلى محابّه وإن صَعُبَ المرتقى.

Mengutamakan segala yang dicintai Allah daripada apa yang engkau cintai ketika hawa nafsu berkuasa. Selalu berusaha mencintai segala yang dicintai-Nya meski harus melewati berbagai rintangan

Kelima:

مطالعة القلب لأسمائه وصفاته

Hati senantiasa menelaah dan merenungi nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya.

Keenam:

مشاهدة برِّه وإحسانه وآلائه ونعمه الباطنة

Mengakui berbagai kebaikan dan nikmat-Nya, baik yang bersifat lahir maupun batin.

Ketujuh:

انكسار القلب بكليته بين يدي الله تعالى

Tunduknya hati dengan segenap jiwa di hadapan Allah ta’ala.

Kedelapan:

الخلوة به وقت النزول الإلهي لمناجاته وتلاوة كلامه، والوقوف بالقلب والتأدب بأدب العبودية بين يديه، ثم ختم ذلك بالاستغفار والتوبة.

Menyendiri bersama-Nya saat Dia turun (pada sepertiga malam terakhir) dengan bermunajat kepada-Nya, membaca kitab-Nya, menghadirkan hati dan bersikap dengan adab penghambaan dihadapan-Nya. Kemudian menutup bacaannya tersebut dengan istighfar dan taubat.

Kesembilan:

مجالسة المحبين الصادقين، والتقاط أطايب ثمرات كلامهم كما ينتقى أطايب الثمر، ولا تتكلَّم إلا إذا ترجَّحتْ مصلحة الكلام، وعلمتَ أنَّ فيه مزيدًا لحالك ومنفعةً لغيرك.

Senanantiasa duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dengan jujur. Memetik buah yang baik dari ucapan mereka. Dan tidak berbicara kecuali tampak jelas adanya maslahat dalam pembicaraan tersebut, serta mengetahui bahwa dalam pembicaraan tersebut ada manfaat bagi dirimu dan orang lain.

Kesepuluh:

مباعدةُ كلِّ سببٍ يحولُ بينَ القلب وبينَ اللهِ عزَّ وجلَّ.

Menjauhi semua sebab yang menjadi penghalang antara hati dengan Allah.

(Selengkapnya lihat Madarij As-Salikin: 3/17-18).

Disamping itu, berdo’alah kepada Allah dengan do’a nabiyullah Daud alaihissalam yang berbunyi:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أََحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cinta-Mu. Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu lebih kucintai daripada diriku, keluargaku, dan air yang dingin (di padang yang tandus).”

Bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah
(HR. At-Tirmidzi)

Sekian..
Muda-mudahan kita termasuk orang-orang yang mencintai dan dicintai Allah azza wa jalla

Amiin..
📝Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى
---
♻ WAGroup Madinatulquran : 0852-0023-6000
♻ Channel Telegram : https://goo.gl/Vxh9EL
🌐 www.madinatulquran.or.id
######

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -