Di sebuah grup, saya berkomentar: "soal ekspresi keberislaman seseorang selama masing-masing punya hujjah sesuai Alqur'an Sunnah, yuk ah nggak usah saling mengomentari terlebih dengan komentar yang bertanda kutip."
Komentar saya tersebut terlontar lantaran si empunya grup memosting sebuah wacana terkait "hijrah"nya seorang artis berinisial TW. Sebagian postingannya begini:
"Omong-omong soal hijrah, memang bisa dalam berbagai macam bentuk. Tetapi melihat hijrah ala TW saya malah merasa aneh. Kenapa? Karena hijrah yang hakiki itu soal akhlakul karimah (perilaku yang baik) dan hati (kejernihan jiwa). Ilustrasinya begini, laki-laki bisa saja memakai jubah sebagaimana orang Arab dengan maksud meneladani Nabi Saw, tetapi di saat yang sama Abu Jahal yang jahat pun juga memakai jubah. Jadi memakai jubah, berjenggot dan lainnya bisa berpotensi baik dan buruk.
Komentar saya tersebut terlontar lantaran si empunya grup memosting sebuah wacana terkait "hijrah"nya seorang artis berinisial TW. Sebagian postingannya begini:
"Omong-omong soal hijrah, memang bisa dalam berbagai macam bentuk. Tetapi melihat hijrah ala TW saya malah merasa aneh. Kenapa? Karena hijrah yang hakiki itu soal akhlakul karimah (perilaku yang baik) dan hati (kejernihan jiwa). Ilustrasinya begini, laki-laki bisa saja memakai jubah sebagaimana orang Arab dengan maksud meneladani Nabi Saw, tetapi di saat yang sama Abu Jahal yang jahat pun juga memakai jubah. Jadi memakai jubah, berjenggot dan lainnya bisa berpotensi baik dan buruk.