@sarah amijaya instagram
"Hampir lupa rasanya bahagia", tulisan tersebut keterangan capture fhoto yang diunggah seorang kawan di salah satu laman medsosnya. Aku mengenalnya sejak masih berseragam putih abu. Mengikuti dengan tidak itens perjalanan naik turun hidupnya. lost contact beberapa lama, dan kini kembali bersua.
Jika kau tanya bagaimana penampilannya? aku akan jawab dengan satu kata. "keren". Bahkan dengan semua kemelut hidupnya. Oh hei, aku tidak menulis untuk mengisahkan perjalanan hidupnya, aku menulis sebagai dokumentasi, karena bisa jadi suatu saat aku yang merasa hampir lupa rasanya bahagia. Oh Nooo..... i wish its never be.
Bahagia, kata sederhana yang semua orang ingin mencecapinya. Bahagia, sebuah pencapaian yang tidak semua orang bisa meraihnya. Terlebih dengan definisi bahagia yang memiliki banyak varian.
Meski kebanyakan kebahagiaan yang berhasil terdefinisi tersebut, hanyalah kebahagiaan semu.
let's i tell u...
Pernah melihat anak-anak yang berlarian dengan kondisi dekil, tidak beralas kaki, bahkan sebagian pakaian mereka koyak, anehnya mereka tertawa dengan teman-temannya?
Tidakkah tawa mereka kau sebut bahagia?
Kau mungkin bisa menemui pasangan manula yang duduk bercengkrama di teras rumah mereka, saling memandang dengan penuh kasih, berbicara teduh, ditengah celoteh anak cucu yang terdengar gaduh.
tidakkah kau pikir, mereka bahagia?
Di sekitarmu, mungkin pula terdapat seorang tetangga, dengan rumah mewahnya yang dikelilingi pagar tinggi. Selain lampu-lampunya yang benderang kau mungkin akan mengiranya istana tanpa penghuni. Tetap saja, mereka mungkin bahagia, dengan caranya sendiri. Hei, mereka kayakan? mungkin bahagianya tak selevel denganmu, sehingga kau tak pernah melihat atau mendengar tawa mereka.
Begitulah, bahagia punya banyak versi, dari yang paling simple sampai yang complicated.
Tapi, islam mengajariku bahwa bahagia adalah ketika kita merasakan manisnya iman.
Bahagia diraih oleh mereka yang menempuh jalan ketaatan. Orang-orang yang menjalankan perintah-perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya.
Bisa jadi di antara mereka adalah orang-orang yang makan di satu hari dan berpuasa beberapa hari, namun ia adalah orang yang benar-benar bahagia layaknya pemilik seluruh dunia dan isinya.
Jadi, Sarah...
Jika suatu saat kamu merasa tidak bahagia, coba tengok ke dalam hatimu, dan ukurlah level imanmu!!!
Mungkin kamu butuh charger.
Catatan kecil, 26 Ramadhan 1438 H.