Pria, adalah sosok tangguh yang dipundaknya dibebankan tanggung jawab kepemimpinan. Tanggung jawab tersebut dibebankan bukan tanpa alasan, namun pria memang diberi kelebihan dibanding para wanita.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Laki-lakilah yang seharusnya mengurusi kaum wanita. Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, sebagai hakim bagi mereka dan laki-lakilah yang meluruskan apabila wanita menyimpang dari kebenaran".
Tapi, percayakah anda ternyata banyak pria tangguh yang diberi amanah kepemimpinan itu merasa sangat berat dan tak sanggup melakukan sebuah perjalanan.
Perjalanan yang terberat dan terjauh bagi para pria bukanlah perjalanan mengelilingi dunia, atau perjalanan berpeluh mencari nafkah, melainkan perjalanan menuju masjid. Ya, perjalanan menuju masjid yang bisa jadi jaraknya kurang 100 meter dari rumah tinggalnya.
Aduhai, ada apakah dengan para pria yang seyogyanya menjadi pemimpin bagi para wanitanya?
Bagaimanakah ia melakukan tugas berat kepemimpinan, jika ia tak sanggup memimpin dirinya sendiri untuk melangkah menuju masjid?
Sungguhlah, melabuhkan hati untuk memenuhi seruan-Nya memang tak semudah menuju tempat hiburan. Akankah hati kita yang lemah ini dipenuhi teori-teori Paulo, JJ Rouseau, Pestalozi, Fribel atau Komersky? Dan melupakan mutiara bening yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist?
Semoga, seluruh pria-pria muslim diberi kemudahan untuk melangkahkan kakinya menuju masjid, karena sesungguhnya keutamaannya sungguh besar sekali.
“Shalat seseorang dengan berjama’ah lebih banyak pahalanya daripada shalat sendirian di pasar atau di rumahnya, yaitu selisih 20 sekian derajat. Sebab, seseorang yang telah menyempurnakan wudhunya kemudian pergi ke masjid dengan tujuan untuk shalat, tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya, sampai ia masuk masjid. Apabila ia berada dalam masjid, ia dianggap mengerjakan shalat selama ia menunggu hingga shalat dilaksanakan. Para malaikat lalu mendo’akan orang yang senantiasa di tempat ia shalat, “Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya, terimalah taubatnya.” Hal itu selama ia tidak berbuat kejelekan dan tidak berhadats.” (HR. Bukhari no. 477 dan Muslim no. 649).
Jadi, wahai anda para pria muslim tangguh, sudahkah ke masjid hari ini???
Sumber Gambar: pixabay.com/id/volkswagen-petualangan-perjalanan-569315/
Sumber Referensi:
- Rumaysho.com/947-pemimpin-wanita-menurut-kaca-mata-islam.html
- rumaysho.com/3412-renungan-untuk-rajin-shalat-berjama-ah-di-masjid.html