“Bersediakah kau
menjadi istriku???” pertanyaan
mengejutkan itu menghantarkan beribu mawar ke dalam relung hatiku.
“ Baik jadi yang
pertama, kedua, ketiga, atau bahkan yang keempat???”
Haa…gubrakkk…tuing…tuing…kujewer kupingku apa salah denger ya??? Kalau begini
sih beribu mawar plus duri-durinya nih.
“Maksudnya
bagaimana tuh” Aku bertanya berlagak bodoh padahal asli aku emang bingung,
kaget dan gak karuan.
“Gak ada maksud
apa-apa, jawab aja yes or no!” balasnya singkat
“Harus sekarang
ya? Gak boleh mikir dulu gitu?”
“ Ya harus
sekarang. Kalau gak pertanyaan dan pernyataan tadi gak berlaku lagi”
Oh My god, pria macam apa yang melamarku
ini ckckck…