"Berdoa aja, usaha woii....!"
"Usaha dulu yang maksimal baru doa...!"
"Malulah, minta-minta sama Tuhan, banyak dosa..."
Pernah berkata atau mendengar ucapan serupa dan semakna?
Doa, ikhtiar yang sering dilupakan manusia
Saya sering menemukan realita demikian. Rasa ketergantungan manusia kepada Tuhan semakin menipis. Seringnya berkata malu minta-minta sama Allah, akhirnya memilih bersandar pada sebab, fokus memaksimalkan usaha manusia, dan menjadikan doa sebagai ikhtiar terakhir atau justru meniadakannya sama sekali.
Terlebih jika usaha-usaha tersebut sukses dan berhasil gemilang (menurut manusia), maka makin lupa dan engganlah manusia untuk meminta kepada Rabb-nya.
Malu meminta kepada Rabb karena merasa tak pantas, banyak dosa, dan sebagainya, kebanyakan manusia, mengira itulah ketawadhuan, kerendahan hati, padahal itulah kesombongan, sekaligus tipu daya syaitan.
Hadist Shahih tentang Doa (image: Pixabay)
Lupakah manusia, bahwa Rabb kita tentu berbeda dengan makhluk.
Meminta-minta kepada sesama makhluk akan merendahkan derajat kita, menjatuhkan harga diri, dan menorehkan kehinaan pada wajah.
Adapun Allah, Rabb semesta alam, semakin sering engkau meminta kepada-Nya maka Dia semakin meninggikan derajatmu, semakin dekat denganmu, dan semakin mencintaimu.
Allah suka jika hamba-Nya menggantungkan diri dan memohon segala hal di setiap saat, hanya kepada-Nya, bahkan hingga urusan sepele semisal tali sandal yang putus.
"Hendaklah setiap kalian meminta kepada Rabbnya semua kebutuhan, sampai-sampai ketika tali sandalnya lepas” (Jami’ Al-‘ulum wal hikam 2/48, Mu’assasah Risalah, Beirut, cet. VII,1422 H, syamilah)
Maka mintalah segala hal pada Tuhanmu, bahkan perkara tali sandalmu yang putus!
Allah pun mengabulkan permohonan Iblis saat ia meminta:
“Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”
Allah berfirman:
“Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.”
(Al-A’raf: 14-15)
Jika doa iblis saja dikabulkan apa yang membuatmu ragu hingga enggan berdoa?
Berdoa, adalah salah satu bentuk ibadah yang ketika melakukannya, tidak ada kerugian sedikitpun bagi kita. Doa akan kembali dalam tiga bentuk:
1. Doa yang dikabulkan dengan segera
2. Doa yang ditunda sebagai kebaikan di akhirat
3. Doa yang tidak dikabulkan namun dijauhkan dari keburukan yang semisal
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: Tidak ada seorangpun yang berdoa dengan sebuah dosa yang tidak ada dosa di dalamnya dan memuutuskan silaturrahim, melainkan Allah akan mengabulkan salah satu dari tiga perkara, baik dengan disegerakan baginya (pengabulan doanya) di dunia atau dengan disimpan baginya (pengabulan doanya) di akhirat atau dengan dijauhkan dari keburukan semisalnya” HR. Ahmad
Maka, perbesarlah ketergantungan dan rasa tawakal kita kepada Allah. Ringankanlah hati dan lisan kita untuk berdoa:
“Ya Allah mudahkanlah”
“Ya Allah lancarkanlah”
Ataupun doa-doa harian yang mengiringi aktifitas kita dari bangun hingga beranjak tidur.
Jadikanlah doa sebagai ikhtiar utama dalam setiap sendi kehidupan kita, janganlah merasa malu, enggan, atau sombong untuk melakukannya!
Mintalah segala hal pada Tuhanmu, bahkan perkara tali sandalmu yang putus!
Hadist Shahih tentang berdoa (Image:Pixabay)
Bagaimana dengan anda? punya pengalaman tentang doa yang tak kunjung dikabulkan? atau justru keajaiban doa? Mari berbagi.
-------------
Sumber Referensi: Muslimafiyah.com