Ramadhan kali ini aku tengah mengandung anak ke-3ku. Usia kandungan yang memasuki bulan ke-8 membuatku cepat merasa lelah dan terasa berat
bahkan untuk membawa badan sendiri ^_^. Terlebih akupun wanita bekerja dengan 2 anak
berumur 6 tahun dan 3 tahun. Aktivitasku padat dari sejak bangun tidur hingga
menjelang tidur lagi. Dan selama bulan Ramadhan
rutinitasku tak banyak berubah.
Di awal Ramadhan
kali ini aku benar-benar berniat menggunakan rukhsah (keringanan) untuk tidak berpuasa yang diberikan bagi wanita hamil dan menyusui.
Dan begitulah beberapa hari di awal Ramadhan aku hanya menemani sulungku
yang berusia 6 tahun berpuasa setengah hari hingga pukul 01.00. Sampai suatu
hari aku membaca postingan seorang kawan di salah satu blognya. Ia yang semula
juga bermaksud menggunakan rukhshah tidak berpuasa karena sedang menyusui,
tiba-tiba dikejutkan dengan kematian yang begitu dekat dengannya. Membuatnya
berpikir bisa jadi ini adalah Ramadhan
terakhirnya, dan begitulah akhirnya ia memutuskan berpuasa di Ramadhan kali ini dan Alhamdulillah ia
mampu menjalaninya.
Membaca kisahnya seketika menyentuh hatiku. Duh, jika inipun Ramadhan terakhirku alangkah menyesalnya aku jika aku sama
sekali tidak berpuasa. Dan akhirnya setelah konsultasi ke dokter kandungan dan
googling sana-sini, aku merasa yakin bahwa bayi dalam kandunganku insyaallah akan
baik-baik saja meski aku berpuasa. Dan setelah menjalaninya, Alhamdulillah ternyata
kami (aku dan bayi dalam kandunganku) sungguh baik-baik saja ^_^.
Meski sudah mulai berpuasa, kalimat “jika ini ramadhan terakhirku…..” masih terus terngiang-ngiang di benakku.
Membuatku terbangun di malam-malam jauh sebelum waktu sahur. Menatapi dua buah hati
dan suamiku yang terlelap dengan damai juga sesekali mengelus perutku yang
tengah membuncit.
Betapa selama ini aku belum menjadi istri dan ibu yang
baik bagi mereka. Betapa aku masih sering melalaikan hak suami dan anak-anakku.
Betapa aku masih kurang bersyukur dengan suami penyabar dan putri-putri cantik
nan sholehah.
Betapa seringnya aku memanyunkan bibirku di hadapan
suami yang selalu tertawa menghadapi tingkah kekanakanku. Betapa aku masih
sering begitu tak sabar menemani anak-anakku belajar dan murojaah hafalan
Al-Qur’annya, padahal sebagai ibu adalah kewajibanku menjadi madrasah pertama
bagi mereka. Duh betapa banyak nikmat yang ternyata belum kusyukuri. Mengingat
semua hal itu terngiang lagi kalimat tersebut “jika Ramadhan ini adalah bulan terakhir kehidupanku….” Hiks…… T_T
Sungguh jika
ini ramadhan terakhirku aku hanya punya satu impian., Menjadi wanita sholehah : Istri sholehah bagi suamiku dan ibu
sholehah bagi anak-anakku.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Seorang
perempuan yang menegakkan sholat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, dan
mematuhi suaminya akan memasuki Surga melalui pintu mana saja dia suka”. (HR.
Bukhari dan Muslim)
Tulisan ini diikutsertakan dalam GA:Ceria Ramadhan Bersama Gamazoe dan Dhenok Habibie