Search This Blog

Powered by Blogger.

Archive for December 2019

Sudah Tahu? Ternyata Puisi Kaisar China Ini Berisi Pujian Kepada Islam dan Rasulullah

Jika menilik sejarah, tentu saja kejayaan Islam pernah merambah ke seluruh dunia tak terkecuali China. Bahkan pada masa Dinasti Ming, salah satu kaisar yang termansyur di China, yaitu Kaisar Hongwu, pernah memuji Islam dan Nabi Muhammad melalui puisi-puisinya.
Puisi itu dikenal dengan The Hundred-eulogy Eulogy, yang dalam bahasa Cina disebut Baizizan. Puisi kuno yang terdiri dari 1000 karakter dan menjadi pengingat yang penting tentang seberapa luas keindahan Islam secara historis.
Disajikan dalam bahasa China, berikut ini puisi sang Kaisar:

Referensi pihak ketiga
“Sejak penciptaan alam semesta, Allah telah menunjuknya sebagai pemimpin keyakinan yang agung, Dari Barat ia lahir, Menerima Kitab Suci, Buku dari tiga puluh bagian (Juz), Untuk memandu semua ciptaan, Tuan dari semua Penguasa, Pemimpin di antara orang-orang yang suci, Dengan dukungan dari langit, Untuk melindungi umat-Nya, Yang mengerjakan ibadah lima waktu, Dalam diam berharap perdamaian, Hatinya terpaut ke Allah, Memberi kekuatan masyarakat miskin, Menyelamatkan mereka dari malapetaka, Membawa kegelapan menuju cahaya, Mengajak jiwa dan ruh menjauhi kesalahan, Sebuah rahmat bagi semesta alam, Meninggalkan ketertinggalan menuju keagungan, Menaklukkan segala kejahatan, Agama-Nya murni dan benar, Muhammad Sang Agung dan Mulia"
Dalam sebuah tulisan di laman themuslimvibe disebutkan bahwa pemerintahan Kaisar Hongwu sangat revolusioner dalam banyak hal. Diantaranya adalah pertumbuhan di sektor pertanian, mengurangi pajak, menindak korupsi, dan menetapkan undang-undang baru yang melindungi hak-hak petani.
Dia juga secara khusus melarang perbudakan, dan mendistribusikan kembali tanah yang dimiliki oleh para bangsawan ke tingkat masyarakat yang lebih miskin. Kaisar Hongwu turut andil dalam membangun masjid di Xijing Nanjing, Yunnan, Fujian, dan Guangdong di wilayah selatan Cina.
Saat ini, beberapa salinan puisi sang kaisar dipajang di masjid-masjid di Nanjing, Cina, sebagai pengingat penting tentang pengaruh Islam bahkan di sudut-sudut jauh Cina pada awal Dinasti Ming.
---
Saat Ini jumlah populasi muslim di seluruh dunia terus meningkat, semoga hal tersebut berbanding lurus dengan pemahaman yang benar tentang syariat Islam itu sendiri, sehingga Islam yang rahmatan lil 'alamin bisa kita rasakan kembali di masa kita ini.
Sumber Referensi:
Islampos.com

Gara-gara Frustasi Ajarkan Matematika Pada Anaknya Yang Berusia 7 Tahun, Ibu Ini Berakhir di UGD

Setiap anak memiliki keistimewaannya sendiri, namun tak sedikit orangtua yang masih terjebak pada nilai akademis sebagai standar kesuksesan belajar anak-anaknya.
Salah satu mata pelajaran yang menjadi momok kebanyakan pelajar adalah matematika. Namun, ternyata matematika tidak hanya menjadi momok bagi pelajar, tapi tak jarang juga bagi orangtuanya.

Referensi pihak ketiga
Dari Hubei, China, menurut laman Asia One, seorang ibu, bernama Xu, diketahui sangat memperhatikan pendidikan sang anak. Selain sekolah, anaknya dikirim ke bimbingan belajar dan juga mengikuti beragam les.
Seolah tak cukup, di malam hari Xu turun tangan sendiri memberi pelajaran tambahan bagi anaknya di malam hari.
Baru-baru ini, Xu justru diketahui terpaksa dilarikan ke UGD dengan alasan yang bahkan membuat para dokter tak habis pikir.
Ya, Xu dilarikan ke rumah sakit setelah menelan tujuh pil tidur karena frustasi setelah sang anak tak kunjung paham dengan soal matematika. Kala itu Xu mengajari anaknya yang baru berusia tujuh tahun cara memecahkan sebuah soal matematika.
Namun, setelah memberikan penjelasan selama satu setengah jam, sang anak tidak kunjung memahami satu soal matematika tersebut. Xu pun menjadi emosi bahkan terlibat pertengkaran dengan anaknya.
Untuk menenangkan diri, Xu mengambil botol berisi obat penenang dan meminum tujuh  butir sekaligus. Tentu saja, dosis tersebut sangatlah banyak. Xu pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit.
“Ini pertama kalinya saya menerima pasien yang overdosis obat tidur karena PR anak,” kata direktur rumah sakit bagian gastroeneterology.

Berkaca dari kisah ini ada baiknya setiap orangtua mengevaluasi kembali cara pendidikan yang diterapkan kepada buah hatinya. Setiap anak memiliki bakat dan keistimewaannya masing-masing.
Ia mungkin lemah di matematika, tapi ia mungkin pandai di bahasa. Ia mungkin tak mengerti Fisika, tapi bisa jadi ia jenius di seni, dan seterusnya. Ketimbang frustasi karena satu dua kelemahan anak, bukankah lebih baik jika orangtua berfokus untuk mengembangkan bakat anak-anaknya.
Karena setiap anak akan menemukan 'jalan'nya masing-masing. Tugas orang tua adalah menemukan kelebihan anak, dan mendukungnya mengembangkan kelebihan tersebut, hingga ia meraih kesuksesannya sendiri.
---
Sumber Referensi:
Asia One

Tak Perlu Ucapkan Selamat, Begini 3 Bentuk Toleransi Yang Diajarkan Islam!

Setiap memasuki akhir Desember, pro kontra ucapan selamat kepada umat Kristiani kembali bergaung dan tak jarang menimbulkan keretakan.

Referensi pihak ketiga
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, Msc melalui laman Rumaysho.com menjelaskan bahwa prinsip toleransi 'keliru' yang kini diyakini sebagian muslim berasal dari kafir Quraisy di mana mereka pernah berkata pada Nabi kita Muhammad,
“Wahai Muhammad, bagaimana kalau kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian (muslim) juga beribadah kepada Tuhan kami. Kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita. Apabila ada sebagaian dari ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari tuntunan agama kami, kami akan amalkan hal itu. Sebaliknya, apabila ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu, engkau juga harus mengamalkannya.” (Tafsir Al Qurthubi, 14: 425).
Itulah yang terjadi kini, di saat non muslim mengucapkan selamat Idul Fitri, mereka pun balik membalas mengucapkan selamat untuk perayaan hari besar mereka. Padahal Islam adalah agama yang telah mengajarkan segala hal dalam seluruh aspek kehidupan termasuk cara bertoleransi kepada non muslim.
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal kemudian menyebutkan bentuk toleransi yang diajarkan Islam, yaitu:
1. Islam mengajarkan menolong siapa pun.
Nabi Muhammad dan para sahabatnya telah banyak memberikan teladan dalam hal berbuat baik kepada siapapun, baik orang miskin maupun orang yang sakit tanpa melihat apa agamanya.
2. Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara non muslim.
Lihat contohnya pada Asma’ binti Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Ibuku pernah mendatangiku di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan membenci Islam. Aku pun bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tetap jalin hubungan baik dengannya. Beliau menjawab, “Iya, boleh.”
3. Boleh memberi hadiah pada non muslim.
Memberi hadiah akan menimbulkan kasih sayang. Hal ini tidak terbatas pada sesama muslim saja, namun juga berlaku pada non muslim. Lebih-lebih lagi untuk membuat mereka tertarik pada Islam, atau ingin mendakwahi mereka, atau ingin agar mereka tidak menyakiti kaum muslimin.

Terkait perayaan hari besar agama lain, Islam mengajarkan kita bertoleransi dengan cara membiarkan ibadah dan perayaan non muslim, tidak melarang atau mengganggu namun tidak pula memeriahkan atau mengucapkan selamat. 
Karena Islam mengajarkan prinsip,
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (QS. Al Kafirun: 6).
لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ
Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu.” (QS. Al Qashshash: 55)
Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan mengenai ‘lakum diinukum wa liya diin’
“Bagi kalian agama kalian, jangan kalian tinggalkan selamanya karena itulah akhir hidup yang kalian pilih dan kalian sulit melepaskannya, begitu pula kalian akan mati dalam di atas agama tersebut. Sedangkan untukku yang kuanut. Aku pun tidak meninggalkan agamaku selamanya. Karena sejak dahulu sudah diketahui bahwa aku tidak akan berpindah ke agama selain itu.” (Tafsir Ath Thobari, 14: 425).
Nah, toleransi beragama seharusnya bisa berjalan baik tanpa harus mencampurkan urusan aqidah masing-masing. Karena sebagai muslim, keimanan bukan hanya soal urusan hati tapi juga, ucapan lisan dan amalan badan.
Semoga Allah senantiasa memberi kita hidayah dan istiqomah dalam kebenaran.

---
Sumber Referensi:
rumaysho.com/5673-toleransi-dalam-islam.html
Tag : ,

Satu-satunya Wanita Yang Selamat Dari Penodaan, Justru Dibunuh Rekan-rekannya Sendiri. Ternyata



Dari Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri beliau pernah menulis sebuah kisah sarat hikmah yang sangat pantas kita renungi bersama.

Referensi pihak ketiga
Dikisahkan sepasukan tentara musuh memasuki sebuah desa yang di dalamnya hanya tersisa para wanita lantaran suami-suami mereka tengah pergi berjuang. Tentara-tentara bejat itu kemudian menodai kehormatan seluruh wanita di desa tersebut.
Namun, seorang wanita berhasil menjaga kehormatannya. Ia melawan sampai akhir dan berhasil membunuh tentara yang akan menodainya.
Ketika seluruh tentara sudah pergi meninggalkan desa itu, para wanita malang semuanya keluar dengan busana compang-camping, meraung, menangis dan meratap, kecuali satu orang wanita tadi.
Ia keluar dari rumahnya dengan busana rapat dan bersimbah darah, dengan meninggalkan tubuh tentara yang sudah tak lagi bernyawa.
Para wanita lain terkesima dan mulai bertanya, “Bagaimana engkau bisa selamat dari bencana ini?”
Ia menjawab, “Bagiku hanya ada satu jalan keluar. Berjuang membela diri atau mati dalam menjaga kehormatan.”
Para wanita mengaguminya, namun kekaguman itu tak bertahan lama. Berganti rasa was-was dan kekhawatiran yang dibisikkan syetan-syetan. Bagaimana nanti jika para suami menyalahkan mereka gara-gara wanita pemberani ini. "Mengapa kalian tidak membela diri seperti wanita itu?”
Wanita-wanita ini saling memandang dengan pikiran yang sama. Seperti dikomandoi, para wanita desa menyerang wanita pemberani itu, dan mereka membunuhnya.
-------------------------------------------
Sang jenderal melalui tulisannya menyiratkan bahwa beginilah kondisi kita saat ini. Membunuh kebenaran agar dapat bertahan hidup dalam aib, dalam kelemahan.
Para pendosa berserikat bersama, mencela, menyerang, mengucilkan hingga membunuh orang-orang mulia yang tegar dalam kebenaran agar keburukan atau kerusakan mereka tak diketahui dunia. Agar semua terlihat baik-baik saja meski sejatinya berada dalam kehinaan.
Sejatinya, orang-orang mulia tak akan membuka aib saudaranya, akan mengingatkan dalam kelembutan dan merangkulnya bersama. Namun, terkadang bisikan syetan dan hawa nafsu membuat kita berpikir pendek dan justru terjerumus ke dalam kubangan dosa yang semakin dalam.
Semoga menjadi renungan!

CPNS 2019 Diserbu Lebih 5 Juta Pelamar, ASN Ini Justru Mengundurkan Diri. Alasannya layak Jadi Renungan

Dilaporkan dari BKN bahwa sampai Ahad sore (8/12/2019) jumlah pelamar untuk lowongan CPNS 2019 telah mencapai lebih 5 juta orang. Hal ini membuktikan bahwa posisi sebagai ASN masih merupakan posisi favorit sebagian besar rakyat Indonesia.


Gaji bulanan dan jaminan di masa pensiun rupanya sukses menjadi magnet yang membuat orang berlomba-lomba menduduki posisi tersebut.
Namun, di tengah hiruk pikuk pendaftaran CPNS tahun ini sebuah kabar viral justru ramai beredar. Seorang ASN yang sudah mengabdi sekitar 14,5 tahun justru resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Apa hal?

Referensi pihak ketiga
Kisah pengunduran diri ASN bernama Mubarok ini dipostingnya melalui akun IG pribadinya @kaligrafi_danishabby. Pria ini menyebutkan bahwa ia memulai karier dari tenaga honorer sebagai keamanan kantor di tahun 2005. Suratan taqdir membuatnya diangkat CPNS di Tahun 2010, dan resmi menyandang status PNS di Tahun 2011 lalu.
Pada akhir tahun 2015 lalu, dia mulai ditugaskan sebagai staff di bagian keuangan. Sebuah bagian bergengsi yang mengatur 'dapur' instansi. Bertahun-tahun menyusun perencanaan anggaran, ia mulai memahami betul hitam putihnya bagian tersebut. Alih-alih merasa bangga dan bahagia, ia mengaku terus dikejar rasa takut.
Takut bahwa kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pekerjaannya. Bukan hanya di dunia, ia lebih khawatir tentang pertanggungjawaban di depan sang Hakim yang Maha Adil dan sama sekali tak bisa dibohongi di hari penghisaban kelak.
Menurutnya, sistem yang diberlakukan oleh pemerintah sekarang membuat dirinya merasa sangat berat mengemban amanah. Karena itulah ia memutuskan untuk tak lagi menjadi seorang ASN.
Tentu saja, Mubarok mengakui bahwa keluar dari ASN bukanlah keputusan yang mudah. Ia menyadari betul bahwa setiap pilihan itu pasti ada konsekuensinya, dan ia telah siap dengan apapun yang akan datang nantinya.
“Bukan untuk menjadi sok suci, karena ketika nanti waktunya tiba, saya sendiri yg harus mempertanggungjawabkan apa yg saya perbuat, apa yg saya lihat, apa yg saya dengar, dan apa yg saya rasakan” tulis Mubarok.
Setelah resmi resign sebagai PNS pada 1 Juli 2019, Mubarok saat ini lebih fokus untuk mengembangkan wirausahanya di bidang hiasan dinding.
Meski instansi terkait telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pengunduran ASN ini sama sekali tidak terkait pekerjaannya di dunia anggaran melainkan karena ingin fokus menggeluti bisnis yang dirintisnya sejak 2 tahun silam, saya pribadi percaya dengan alasan yang ditulisnya sendiri di IG pribadinya itu.
Dipungkiri atau tidak, sistem pemerintahan kita masih menyediakan celah untuk melakukan banyak penyimpangan. Orang-orang yang berjuang melawan sistem dan tegak di atas rule tidak akan sanggup jika berdiri sendirian.
Perlu team work yang solid, yang sevisi dan memiliki idealisme yang sama untuk terus bertahan di pekerjaan tersebut. Kecuali, hati nuranimu sudah mati dan halal haram tak lagi jelas batasannya.
Tak banyak orang-orang yang berani mengambil keputusan dengan memenangkan hati nurani. Namun, tentu saja negara ini layak bersedih ketika ASN jujur seperti Mubarok akhirnya memilih meninggalkan sistem yang tak lagi sesuai hati nurani.
Salut! dan semoga sukses dengan usahanya ya!
Tidak akan rugi orang yang meninggalkan sesuatu demi mengejar Ridho Allah Ta'ala.

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -