Yang Teragung wahai yang Maha Agung…
Yang terkasih Wahai Yang Maha Pengasih…
Yang tercinta Wahai Sang Pemilik Cinta…
Segala puji-pujian hanya untukMu Ya Allah, Segala kebaikan hanya berasal dariMu, Segala Rezeki hanyalah PemberianMu, dan semua keburukan serta musibah adalah berasal dari syetan dan ulahku sendiri….Ampunilah dosa-dosaku wahai Zat yang Maha Pengampun, Kasihilah aku dan juga keluargaku wahai Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Satukanlah aku dan keluargaku dalam naungan Iman dan Islam, dan teguhkanlah hati kami dalam agamaMu wahai Zat yang Maha membolak-balikkan hati….
Wahai Allah…..
Dalam pandangan manusia, aku adalah salah satu makhlukMu yang beruntung, keluarga yang penuh cinta, anak-anak yang sehat dan lucu, juga rezeki yang berkecukupan…Sungguh Ya Allah Engkau Maha Mengetahui setiap hari kumulai dengan senantiasa bersyukur padaMu. Tapi sungguh Engkaupun Maha mengetahui semua keresahan dalam hatiku, kejumudanku dalam beribadah kepadaMu…..
Jangan Kau jadikan aku salah satu hambaMu yang termasuk golongan munafikin. Sungguh ya Allah Jauh di dalam hatiku tersimpan kerinduan yang dalam untuk senantiasa dekat denganMu. Menikmati ketenangan dalam setiap sujud-sujud panjangku yang entah kapan terakhir kali aku rasakan. Pikiran-pikiran idealisku untuk hidup nyaman dan tenang dalam kesahajaan Islam terkikis sedikit demi sedikit dalam kerasnya arus hidup yang kujalani. Aku bertanya ya Allah Cukupkah keimanan sekedar dengan keyakinan???bukankah Engkau tak meminta diluar kemampuan hambaMu??? dan akal sehatku pun mampu menjawabnya keimanan tak sekedar keyakinan tapi ucapan dan perbuatan, aku malu padamu ya Allah…sangat malu sehingga membuatku takut untuk berdoa dan meminta kepadaMu…
Wahai Allah…
Kebahagiaan hidupku terasa bagai sebuah kepalsuan, dan aku cukup mengerti semuanya dikarenakan jauhnya hatiku dariMu.Yang aku tak mengerti mengapa jadi demikian wahai Allah? Aku masihlah hambaMu yang tak pernah melalaikan sholat bahkan disaat-saat tersibukku, Aku masihlah hambaMu yang begitu takut akan siksaMu, dan aku masihlah hambaMu yang begitu mendamba surgaMu. Jalanku terasa lurus, meski terdapat liku-liku tapi tak pernah membelokkanku jauh dari jalanMu. Karenanya aku bertanya padaMu wahai Allah…mengapa ketenangan menjauhi batinku? Mengapa kegersangan menerpa tanah jiwaku?Mengapa hujan keimanan tak mau menyirami hatiku??? Harus apakah aku??? Aku merinduMu wahai Allah…sungguh sangat rindu, aku ingin meresapi setiap takbir yang kujalani 5 kali dalam sehari itu, tak semata-mata gerakan kewajiban yang aku hafal di luar kepala….
Wahai Zat sumber segala ketenangan….
Aku tak merasa cinta pada dunia yang telah lapuk dan beruban ini, tapi di dalamnya terdapat orang-orang terkasih, anugerah terindah yang kau berikan padaku. Apakah ini sumber kegalauanku??
Wahai zat Sumber segala kemuliaan….
Aku tak merasa berharga hingga pantas dimuliakan, tapi sebagian hambaMu memandangku dengan begitu banyak cinta. Apakah ini sumber kegalauanku??
Wahai zat tempat bermula dan berakhirnya segala sesuatu…
Aku hanyalah hambaMu yang hina, tapi kau anugerahi dengan begitu banyak limpahan rahmat. Apakah ini sumber kegalauanku???
Wahai Zat pemilik Mati dan hidupku…
Aku tidaklah cinta kehidupanku dan takut akan kematianku, tapi sungguh aku belum siap jika harus menghadapMu dalam keadaanku saat ini. Apakah ini sumber kegalauanku???
Wahai Allah…
Apakah dalam ketidaktahuanku aku telah lalai menunaikan amanahMu??? ataukah dalam ketidaktenanganku Aku telah lalai untuk bersyukur padaMu??? Mengapa ditengah bahagia pandangan manusia aku sama sekali tak bahagia???
Wahai Allah…
Ketika semua galau ini kian menyengsarakan batinku, aku berharap menemukan dialog panjang yang bisa menjawab semua keresahanku, tapi aku belum menemukannya.
Wahai Allah…
Janganlah kau marah kepadaku dan menghukumku dengan semua kenikmatan dunia. Tapi jangan pula Kau angkat semua rezeki dan rahmatMu dari hidupku…Akh…sungguh memalukannya aku sebagai hambaMu. Sungguh ya Allah aku tengah berada di tengah kejumudan yang sangat…aku ingin mendekat padaMu tapi tak tahu harus bagaimana atau berbuat apakah aku…akhirnya ya Allah aku hanya bisa menikmati kegalauan ini. Dan dengan menahan malu yang sangat aku memohon kepadaMu….
Wahai Allah tuhan sekalian Alam…
Wahai Allah Zat yang menciptakan makhluk sesungguhnya Engkaulah tempat berawal dan berakhirnya segala sesuatu, Engkau Maha membolak-balikkan hati maka kepadaMu aku meminta wahai zat yang maha Pemberi….Anugerahkanlah dalam hatiku ketenangan yang bening, ketenangan yang membuatku bisa merasakan cintaMu, ketenangan yang membuatku bisa merasakan manisnya iman, ketenangan yang membuatku ikhlas berbagi dan beramal…
Wahai sebaik-baik penjaga….
Kutitipkan diriku dan keluargaku dalam penjagaanMu, karuniakan padaku sebaik-baik kesabaran dari sisiMu dalam merawat dan menjaga amanah dariMu, Karuniakan dalam hatiku cinta dan kasih pada orang-orang yang mencintaiMu…
Dan ya Allah…..Zat yang Maha pengampun
Ampunilah dosa-dosaku yang aku sadari maupun tidak aku sadari, Ampunilah dosa suamiku dan juga dosa orang tuaku. Jadikanlah kami hamba-hambaMu yang sholeh-sholehah….
Amin allahumma amin…
(Ditengah keramaian suara dan kesendirian hatiku…)