Awal keberadaanku sebagai salah satu seorang “Fesbuker” hanya punya satu alasan: Menemukan orang yang ingin sekali kutemukan. Just It, not the others and others….!!!
Hingga detik ini aku punya ratusan teman …(dari teman lama sampai teman baru) di akun fesbukku tapi, tak satupun dari mereka adalah orang yang benar-benar ingin aku temukan.
Saat aku memutuskan menulis sepenggal kisah inipun aku punya harapan, meski aku belum menemukanmu, semoga nasib baik sudah terlebih dulu menemuimu…dan semoga kebahagiaanmu menjadi segelas penawar atas semua rasa bersalahku untuk semua yang telah terjadi…
Teruntuk sahabatku….
Pertama kali aku menjejakkan kaki di kampus tercintaku…(.salah satu universitas swasta Di Jogjakarta) dan bertemu denganmu. Entah bagaimana awalnya engkaupun selalu mengikutiku kemana-mana selain karena kita sekelas engkaupun ikut bergabung di beberapa organisasi yang kuikuti mmm mungkin juga karena aku yang mengajakmu (aku lupa). Tak banyak waktu terbuang apalagi dengan aktivitasku yang bergabung di beberapa organisasi intern dan ekstern kampus. Yang kuingat tahun pertama kita lalui dengan banyak canda tawa…engkau yang labil…penuh emosi…sungguh tak pernah terbayangkan bagiku akan berkawan dekat dengan orang sepertimu…hidupmu bagai di sinetron yang sering aku tonton di TV. Dari Pernikahan beda agama kedua orangtuamu….perceraian mereka….temen-temenmu dulu….dan juga gaya hidupmu…tapi bagimu itu hal lumrah yang kau jalani justru bagimu hidupku yang datar dan biasa-biasa inilah yang seperti dalam sinetron (katamu…) ya mungkin kita menonton sinetron yang berbeda hehehe…
Kita masih tak terpisahkan…teman-teman sekampus rasanya hampir semua mengenal kita sahabat yang seperti saudara kembar kata mereka. Dan kurasa kita memang sangat dimanja oleh abang-abang dan mba-mba kita( senior di organisasi mahasiswa dimana kami bergabung).
Sampai pada akhirnya aku memutuskan menggunakan jilbab…aku pikir semua tak berubah. Pergaulanku semakin luas….pengetahuanku terus bertambah.Konsekuensi dari jilbabku aku terpacu untuk semakin mengenal agamaku…agama kita. Akupun beberapa kali keluar masuk “kelompok pengajian” dari yang aneh sampai yang tak masuk akal ckckck…
Sampai suatu hari kau mengatakan ingin mengenakan jilbab juga…betapa senang hatiku. Dan Kaupun meminta untuk bisa mengucapkan syahadat secara resmi….tak terbayang suka cita yang kurasakan.Dengan dibimbing ustad disaksikan teman-teman dekat kita aku mendampingimu mengucapkan 2 kalimat syahadat. Engkau yang pingsan ketika itu….engkau yang begitu rapuh….entahlah…aku tak bisa berpikir banyak.
Hari-hari kembali normal ya, semuanya makin mendekatkan kita bahkan ketika aku bertemu seseorang yang kuinginkan menjadi pasangan hidupku. Ia mengajariku banyak hal dan merekomendasikan sebuah kelompok pengajian yang insyaallah benar-benar syar’i dan benar…
Engkau yang begitu mendukungku, canda-candamu dan impian kita untuk menikah dini bersama-sama. Sampai suatu hari datanglah seorang gadis dan suami bulenya, temanmu dari masa lalu….kau tak membiarkanku untuk menemui mereka, katamu temenmu itu penasaran ingin bertemu denganku yang bisa merubahmu sampai jadi seperti saat itu ( padahal aku tak merasa melakukan apa-apa semua terjadi begitu saja). Aku tak begitu mengerti apa yang terjadi selanjutnya yang kutau kau datang sambil menangis membawa kabar bahwa temanmu telah meninggal karena menenggak obat nyamuk???
Sejak kejadian itu dalam benakku kau semakin tegar, semakin dewasa, dan stabil….
2003
Alhamdulillah Ia benar-benar melamarku…ya meski orangtuaku mengajukan syarat bahwa aku harus menyelesaikan kuliahku terlebih dahulu. Saat itu mungkin aku sibuk sendiri ya…Aku begitu terobsesi menjadi wanita sholehah yang pantas untuknya. Keberadaanmu bagai ada dan tiada. Aku tak lagi tau kemana dan dimana dirimu
2004
Akhirnya aku menemukan oase dari kehausanku…aku menemukan manhaj yang selama ini aku cari….dan aku lupa padamu aku begitu kehausan mereguk ilmu..hingga hari-hariku penuh akan ta’lim, ta’lim dan ta’lim lagi. Aku tak lagi sempat mendengarkan keluhan-keluhanmu.tak lagi sempat menjawab pertanyaan-pertanyaanmu. Bahkan membalas surat yang kau titipkan di kosku.
Aku meninggalkan semua organisasi yang selama ini membesarkan namaku. Menjauh dari teman-teman yang selama ini bagai keluarga bagi kita…juga tanpa sadar menjauh darimu…
Hingga suatu hari kau datang menemuiku
Mengapa jadi begini???ujarmu
aku lelah mengikutimu, aku baru belajar berjalan mengapa engkau sudah berlari lagi….???
Aku meninggalkan masa laluku untuk bisa berjalan bersamamu, tapi kenapa kamu pergi???
Harusnya aku yang mendapatkannya bukan kamu…kau sudah tak perlu bimbingan kau sudah sangat tau apa yang harus kau jalani…sementara aku tidak!!!
Sepenggal kesahmu yang hanya bias kujawab dengan diam….kepalan tinjumu yang siap aku terima ternyata membentur dinding…..panik….ya aku panic ketika itu
aku membawamu ke klinik…untung tanganmu tak sampai retak…..masya allah….
Setiap hari silih berganti abang-abang dan mba-mba kita memanggilku bergantian hanya untuk bertanya ada apa dengan kita????kenapa tanganmu????
Rasa bersalahku yang memekat membuatku hanya bisa terdiam…aku tak tau harus menjawab apa….protesmu yang tiba-tiba belum lagi tercerna dengan baik oleh otakku. Rasanya aku ingin menghilang…semua menyalahkanku
Tak menunggu jawabku.. tak menunggu reaksiku….tak membiarkanku berpikir sejenak kau sudah muncul dengan penampilan baru…jilbab yang kau tanggalkan….rumah yang bahkan sempat kau tinggalkan.
Ya Allah….aku juga punya masalah sendiri yang tak bisa kubagikan….maafkan aku yang tak ada saat kau membutuhkanku…
Aku tak sempat memperbaiki apa-apa yang telah terjadi atasmu…atas persahabatan kita
2005
Waktu berlalu ya…kita masih berteman….meski tak seerat dulu apa yang telah retak tak mungkin diperbaiki….waktu kelulusanku tiba….engkau yang menangis mengantar kepulanganku….aku yang masih tak habis mengerti…aku hanya memikirkan pernikahanku…sungguh aku yang egois.
“Jika aku menemukan suami yang seiman aku akan tetap dijalan ini…”
Kata-katamu yang masih selalu aku ingat.
2006
Hari pernikahanku adalah hari terakhir aku membaca smsmu……Dengan abang yang dulu???
Itu Tanya mu. Apakah kau masih kecewa padaku….??????banyak hal yang ingin kuceritakan padamu…tapi aku tak bisa lagi menghubungimu…
Saat ini
Aku hanya mendengar kabar kau telah menikah dengan pemuda muslim(Alhamdulillah ) dan mempunyai seorang anak. Semoga kau baik-baik saja…dan menemukan kebahagiaan dalam pernikahanmu.
Akhirnya, apapun dan bagaimanapun itu maafkan aku atas semua kebahagiaanku yang telah menggores luka di bilik hatimu.....I"M SO SORRY MY FRIEND......