lhamdulillah, telah terbit Gado-Gado Poligami.
Di mana tulisanku menjadi salah satu kisah yang diangkat di sini bersama puluhan kisah menarik lainnya.
Berikut resensi yang di tulis oleh salah satu kontributor buku ini : Mamah ghulam itu Linda
Poligami..
hmm.. tema yang tak lekang dimakan jaman. Selalu ramai
diperbincangkan. Mengundang kontroversi antara pro dan kontra. Menuai
perdebatan antara mendukung dan menentang. Namun, betapapun riuh
pembahasan mengenai poligami, para pelakunya tak surut dari waktu ke
waktu, dengan berbagai alasan dan kondisi yang melatari.
Aneka
kehidupan poligami mewarnai kehidupan ini. Ada yang beraroma luka
dengan airmata tak berkesudahan. Ada tetes kecemburuan yang kental di
dalamnya. Ada pengorbanan yang berbanding lurus dengan keikhlasan. Dan,
ada pula yang bertabur senyum dengan rona bahagia.
Sebuah
buku bertajuk “Gado-Gado Poligami – Antara Fiksi dan Realitas”
terbitan PT Elex Media Komputindo, mengurai kisah poligami dengan
menampilkan kisah nyata dan kisah fiksi. Macam gado-gado yang memuat
bermacam bumbu, maka kisah-kisah ini memiliki rasa yang berlainan. Ada
yang manis, asin, hingga pedas. Namun yang pasti, kesemuanya bermuara
pada satu rasa, yaitu rasa yang sedap.
Bermula dari lomba menulis
flash fiction
maksimal 400 kata di facebook, terjaringlah kisah-kisah FF pilihan
yang kemudian menjelma menjadi buku ini. Adalah Leyla Imtichanah a.k.a
Leyla Hana yang menggagas lomba ini lalu menyusunnya dengan menambahkan
kisah-kisah nyata untuk penyeimbang serta pembanding. Maka,
terbentanglah di hadapan pembaca, antara fiksi dan realita seputar
poligami.
Lomba
flash fiction alias fiksi kilat itu sendiri, ternyata mendapat sambutan luar biasa dari para
fesbuker. Di luar dugaan, peserta lomba mencapai 300 lebih. Bahkan hingga
deadline lewat, masih saja ada yang bersikeras mengirimkan naskahnya.
Kisah-kisah
dalam buku ini membawa kita pada perenungan yang dalam tentang
dinamika poligami. Plus minusnya, suka dukanya, bahagia dan deritanya.
Anda akan dibuat tercengang, takjub, gregetan, dan tersayat pilu. Pun
Anda tak dapat mengelak isak, lalu mengulum senyum, bahkan geram
berdentam-dentam.
Tengoklah kisah yang bertutur tentang
seorang istri yang awalnya merestui pernikahan suaminya yang kedua.
Suaminya santun memohon izin dengan alasan yang bisa diterima. Namun
mengapa kemudian keluarga yang semula bahagia itu berubah menjadi
oleng? Apa yang dilakukan istri pertama agar keluarganya tetap berlayar
tenang meski badai menghantam? Kisah perjuangan
seorang wanita yang tegar ini hadir dalam kisah apik berjudul “Mengepak Dengan Satu Sayap".
Kisah-kisah
lain yang mengaduk emosi, tentang poligami terselubung. Tidak ada
pemberitahuan kepada istri pertama, sekonyong-konyong berita tentang
istri kedua lengkap beserta anaknya, menggelegar membuat hati
berguncang. Ada yang kehilangan kendali, ada yang tertatih-tatih menata
hati, ada juga yang bangkit lalu berjaya. Apa saja yang mereka lakukan?
Bagaimana
keluarga dekat seharusnya bersikap? Lalu bagaimana
nasib anak-anak hasil pernikahan itu? Temukan hikmah yang bertabur
dalam kisah-kisah tersebut.
Poligami yang damai berbuah
kebahagiaan, juga terjadi dalam kehidupan. Istri kedua yang dipilihkan
oleh istri pertama, lalu mereka bahu membahu dalam biduk rumahtangga
dengan satu nakhoda yang sama. Sebuah keluarga yang kompak, dengan
anak-anak yang akrab kepada dua ibunya. Bagaimana hal semacam ini bisa
terjadi? Apa yang melatari peristiwa tersebut? Sungguh merupakan kisah
inspiratif. Judulnya yaitu “Senyum Ini Milik Kami”. Kisah-kisah bahagia
lainnya yang tak kalah menarik untuk diselami.
Kepiawaian
para penulis dalam menuangkan ide dan imajinya, tampak dalam deretan
fiksi kilat dalam buku ini. Dengan jumlah kata yang dibatasi, karena
sifatnya yang ‘kilat’, pembaca tidak akan kehilangan asyiknya mengunyah
cerita. FF berjudul “Secangkir Kopi” benar-benar menguar aroma nikmat,
dengan suasana syahdu dalam sulaman kata-kata indah nan romantis.
Menyusul cerita
yang berjudul “Carikan Aku Teman, Bi” merupakan
kisah sederhana yang manis dengan ending tak terduga. Dan rupa-rupa
kisah lainnya dalam racikan gado-gado dengan kata kunci: sedap.
Setelah
menelusuri kisah-kisah fiksi dan realita, kesimpulan adalah milik
pembaca, bagaimana memaknai poligami. Barisan kalimat bertenaga
berikut, dicuplik dari tulisan pada cover belakang buku ini.
Pernikahan
poligami maupun monogami,keduanya sunah Rasul. Pilihan yang diambil,
hendaknya menjadi jalan untuk meraup pahala dan surga serta mendapatkan
keberkahan di dunia dan akhirat, yaitu keluarga sakinah, mawaddah, wa
rohmah. Keberkahan itu hendaknya diraih dengan menjauhkan diri dari
perbuatan zalim dan bersifat aniaya terhadap keluarga.