Panas
menyengat, nyaris merontokkan imanku. Duh…jika aku tak diberi tahu bahwa neraka
panasnya berlipat dari panas dunia ini ingin rasanya segera membuka lemari es
dan mereguk nikmatnya air dingin. Sabar…sabar…bedug maghrib tak lama
lagi…batinku menguatkan diri sendiri.
Iseng
kulirik akun facebookku sekedar membunuh penat di tumpukan kerjaan yang masih
menggunung.
“h,lo….”
Chat
room di fesbukku terbuka. Hmmm….S. Dwi Angel. Sapa ya???
“assalamualaikum….sapa
ya”
“he…he…waalaikumsalam,
gak berubah ne si ade”
“mmm….maaf
ya masih di awang-awang ne”
“ne
aku de, mungkin kamu gak kenal lagi…aku dah banyak berubah”
Segera
kubuka profile wanita ini, seniorku di kampus ne, tapi sapa ya??? Ku
lihat-lihat pic-nya
Rambut
ikal sebahu, kulitnya putih, pose-posenya terlalu terbuka se, senyumnya khas,
Cantik, modis, rasa-rasanya aku kenal wanita gaul ini….
“Dwi…manajemen
2000, kita suka keliling Malioboro bareng, jalan-jalan dan makan es campur”
“Haa…???
Mba Dwi yang itu”
“ya…yang
itu deJ”
“hehehe…maaf
Mba aku pangling eh….pa kabar Mba?”
Teringat
aku beberapa tahun silam, masa-masa indah di kampus tercinta. Mba Dwi…senior di
Rohis yang begitu dekat denganku. Dulu ia tampak selalu anggun dengan gamis dan
jilbab lebarnya. Ia banyak mengajariku tentang hidup dan mengenalkanku pada
keindahan islam
“Makasih
de…”
“untuk
apa Mba?”
“karena
tidak bertanya apa-apa?”
“mmm….sebenarnya
aku ingin bertanya Mba”
“Semua
hal-hal normative dan idealis dulu ternyata gak bisa dipake di kehidupan
nyataku de”
Aku
tak tau harus menulis apa untuk membalas comment tersebut
“Bukannya
ajaran islam itu selalu up to date dan cocok diterapkan kapan dan dimana saja
mba?”
“Dulu
kukira begitu de…”
“Maksudnya
Mba?”
“aku
tak ingin membahasnya de…yang pasti aku tau saat ini aku sedang jauh tersesat…”
“tak
ingin kembali mba?”
“Mungkin
nanti de, aku sedang menikmati ketersesatanku”
Astagfirullah…sungguh
Allah Maha membolak-balikkan hati, hidayah itu hanya milikNya. Tak pernah
terbayang olehku sosok yang dulu begitu teguh menyuarakan tegaknya daulah islam
kini dengan santainya menikmati ketersesatannya.
“
Cepat kembali mba, umur itu tak berbau…dan aku selalu akan mengulurkan tangan
jika mba membutuhkanku”
“ok…makasih
sayang, senang menemukanmu lagi di tengah lautan maya”
Chat
itu berakhir…tapi perenunganku baru bermula. Tumpukan pekerjaanku tak lagi
terasa menggairahkan, semangatku lenyap ke titik nadhir. Tanya yang
menyesakkan, kekecewaan mendalam dan kesedihan memilukan memenuhi relung
hatiku.
Entah
syetan bagaimana yang berhasil meluluhkan keteguhan Mba Dwi-ku, entah dengan
godaan seperti apa syetan itu berhasil menundukkan keimanannya. Aku tak
tahu…dan tak ingin menduga-duga. Toh, kami hanya manusia biasa yang tanpa daya,
tanpa pertolonganNya memang rasanya mustahil menepis godaan-godaan syetan yang
semakin canggih dan menyilaukan. Kami tak lebih terhormat dibanding Bapak kami
Adam alaihisalam yang nyatanya masih tergoda dengan manisnya tipuan syetan.
Sungguh,
terkadang kemilau dunia juga menggodaku. Rasanya lelah berpegang pada tali kuat
yang membatasi semua kesenangan dunia. Terkadang batinku terpasung cemburu
melihat mereka yang begitu menikmati kehidupannya. Syukurnya, Allah masih
menyejukkan kalbuku dengan limpahan hidayahNya dan mencukupkan langkahku di
jalanNya.
Allahu
Akbar….. Allahu Akbar….. Allahu Akbar….. Allahu Akbar
Ash-hadu
anna Muhammadan rasūlullāh
Hayya
'alas-salāt
Hayya
'alal-falāh
…..
Terdengar
kumandang azan Ashar, Kuhirup udara
dalam-dalam, chat sesaat tadi benar-benar membangunkan tidur batinku, tak lagi
terasa berat puasa yang kujalani, tak lagi terasa menyengat panas hari itu.
Teringat aku sebuah hadist mulia:
“Tidaklah ada satu hatipun
melainkan berada diantara dua jemari dari jari jemari Ar Rahman bila ia
kehendaki Ia akan meneguhkannya dan bila Ia kehendaki Ia akan menyesatkannya.”
Maka
segera kupanjatkan sebuah doa “ Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku pada agamaMu”
-----------------
Sungguh,
lebih baik menjadi mantan ahli neraka daripada menjadi mantan ahli surga.
Semoga Allah mewafatkan kita dalam keadaan Khusnul khatimah…..amien!