Posted by : Sara Amijaya Thursday, 27 March 2014

Sebenarnya geli, ketika menyadari bahwa putri sulungku bisa pula merasakan galau. Galau khas anak-anak. Membuatnya uring-uringan dan sibuk bolak-balik bertanya ini itu seputar kegalauannya, terkadang pula menangis sedih gak jelas.
 Beberapa kegalauannya masih teringat dengan jelas.
  • Ketika lulus dari RA dan terpaksa pisah sekolah dengan teman-temannya.
"Ntar kalau Amma kangen teman-teman bagaimana?"
"Ntar kalau di sekolah baru Amma gak punya teman bagaimana?"
*Sepulang wisuda ia pun sukses menangis tersedu-sedu, sambil mengabsen nama kawan-kawannya dalam sedu sedannya itu.
 
Amma dan teman-teman RA

  • Ketika adik barunya akan lahir
"Deuu...ummi nanti selamat gak ya ngelahirin dedeknya?"
"Deuu...ummi nanti sempat gak ya main sama Amma lagi?"
"Nanti siapa yang ceritain Amma kalu mau tidur?"
*Galaunya sambil ngingetin umminya berkali-kali biar gak nambah dedek lagi wkwkwk….
  • Ketika adik barunya udah lahir
"Waah, bisa gede gak sih  nih dede kok kecil sekali?”
“Aduuh, kenapa nih dedeknya dikit-dikit nangis, ummi gak cubit dedekkan ya?”
*galaunya sambil marah-marah biar umminya ngasih makan dedek bayi yang banyak biar cepat bisa diajak main.

  • ·         Masih banyak sih kegalauannya, tapi ini nih kegalauan yang bikin umminya dag dig dug sekalian megangin perut nahan ketawa
“Hu…hu..hu…Dedek Hamzah cakep, tapi gak boleh ya nikah sama Amma. Trus Amma ntar cari suami di mana?”
 
Ini nih dede Hamzah yang kata kaka Amma cakep *_*
So, kebayangkan bagaimana kita harus jadi orang tua? 

Membuat anak nyaman mengutarakan kegalauannya kepada orang tua adalah sebuah langkah awal sebelum kita bisa membantu si anak mengatasi kegalauan atau apapun perasaan-perasaan yang mungkin belum dipahaminya. Membantu anak memahami emosinya itu sama dengan membantu anak memahami dirinya sendiri.

Jadi orang tua, juga butuh berpikir cepat dan memberi solusi bijaksana nan menenangkan anak. Yang paling penting, jangan pernah memandang remeh, menganggap enteng apapun perasaan anak. Ya…pola pikir anak-anak sama orang dewasa jelas bedalah. Maka sebagai orang dewasa kitalah yang harus mengikuti cara pandang anak, bukan sebaliknya.

#edisi belajar jadi orang tua yang lebih baik lagi^_^

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -