|
A novel by Mell Shaliha |
Judul buku : Xie Xie Ni De Ai
Pengarang : Mell Shaliha
Penerbit : Diva Press
Tahun : 2011
ISBN : 978-602-978-592-0
Cetakan : Cetakan I Oktober 2011, Ke-2 Desember 2011,
Apa yang sebenarnya terjadi dan dialami para "pahlawan devisa" di luar negeri sana ? Benarkah hanya kekerasan dan penyiksaan saja yang mereka semua alami ?
Inilah novel yang bakal menjawab dengan sangat menarik pertanyaan tersebut. Lewat perjalanan kisah sang tokoh yang bernama Alenia Fathmawati (Ale), kesan tentang kisah para TKW dan aroma kekerasannya akan pupus dari ingatan Anda. Terutama bagi mereka yang menjadi BMI (Buruh Migran Indonesia) di Hongkong
Bahkan, lewat karakter sang tokoh pula, semangat, ketabahan, dan dedikasi Ale serta sikap istiqamahnya dalam memegang prinsip Islam, sangat perlu dicontoh oleh generasi muda kita dalam menghadapi godaan duniawi yang super menggila !
Di luar itu, tentu saja kisah cinta segitiga si Ale, Chelsy Tsang (anak perempuan majikan si Ale), dan Aanon Yan (teman sekampus Chelsy) bakal mendominasi novel cerdas dan penuh gereget ini.
------------------------------------------------------------
Pagi itu baru saja aku mengirim
sms bertajuk “xie xie ni de ai…” pada seorang kawan.
Dan tak lama kemudian adikku
dengan polosnya mengangsurkan sebuah paket “sory ka, lupa dah dari kemaren2”
hadeeeh…..
Paket itu dua buah buku karya
seorang novelis muda asal Yogyakarta. Salah satu novel itu bertajuk “xie xie ni
de ai”. Sontak bibirku membentuk garis lengkung. Kebetulan sekali pikirku
kemudian. Sekaligus mengingatku pada sebuah lagu bertajuk sama “xie xie ni de
ai…” –nya nic tse ^_*
Karena penasaran, aku memilih
novel ini sebagai pengganti tidur siangku. Dan perlu diingat dengan jelas,
tulisanku ini sama sekali bukan sebuah resensi. Hanya sekedar menuangkan “feel”
yang kurasakan setelah membacanya ^_^.
Pada bagian awal ini, aku sengaja
melewatkan kata pengantar dan beragam komentar sehubungan isi novel ini. Aku
ingin benar-benar menikmati isiny tanpa panduan dan suggest dari siapapun. Karena novel ini sudah sering kudengar dan kubaca judulnya tapi memang aku tak pernah membaca resensinya karena aku memang berniat memilikinya hohoho.....
Dan begitulah, bab pertama mengenalkanku
pada sosok Ale, seorang muslimah taat
yang menjadi buruh migran di Hongkong dan anak majikannya yang berumur sebaya:
Chelsy. Hubungan Ale-Chelsy bisa
dibilang tidak sekedar majikan-pembantu, karena mereka bersahabat dekat. Bahkan
Ale juga dianggap bagian oleh Part Five, Grup Chelsy dan keempat sahabat
dekatnya Daniel, Zie, Aanon, dan Selina.
Bagi kalian yang tak asing dengan film-film
mandarin atau drama korea, novel ini pasti membuatmu seolah menyaksikan
langsung setiap potongan adegan dalam novel tersebut . Percakapan dalam bahasa
mandarin terasa kental dalam novel ini. Bagi sebagian pembaca bisa jadi point
ini sedikit mengganggu mengingat banyaknya bahasa asing dalam novel yang
berhalaman cukup tebal ini. Aku??? Hohoho jangan khawatir aku sih sangat
menyukai bagian itu, karena aku pribadi memang pecinta beragam bahasa dan sudah
sangat tidak asing dengan segala model film atau drama mandarin.
Dalam novel ini juga dikisahkan
sisi lain seorang buruh migrant. Ale
salah satu buruh migrant yang ternyata
hidup dengan cukup bahagia dengan statusnya itu. Selain tetap boleh menjalankan
agamanya dengan baik dan benar termasuk mengenakan jilbab, Ale juga mengikuti
kursus dan menjadi salah satu penulis di tabloid setempat. Poin ini jelas
menghapus stigma buruk perlakuan yang biasa diterima oleh buruh migrant asal Indonesia.
Jangan menganggap ini sekedar khayalan belaka kawan, bagaimanapun bagian ini
jelas berangkat dari kenyataan karena sang penulis : Mell shaliha memang benar-benar
seorang buruh migran yang bertahun-tahun tinggal di Hongkong.
Back to story: kisah berkembang
dengan kenyataan cinta segi empat Daniel-chelsy-Aanon-Ale. Daniel sejak awal
memang sudah menyukai Chelsy, namun Chelsy pribadi sejak dulu menyukai Aanon. Sementara
Aanon yang dalam suatu “ketidaksengajaan” pernah melihat Ale tanpa jilbabnya
begitu saja terpesona pada gadis tersebut.
Disini beragam kisah menarik seputar cinta,
persahabatan, dan persaingan berputar
dengan cepat. Dalam beberapa bagian aku terkadang merasa sedikit bosan. Bukan
karena kisah ini tak menarik tapi benar-benar semata karena genre kesukaanku
adalah thriller dan kisah yang cenderung romantic ini jelas jauh dari itu semua.
Pun demikian konflik persahabatan, juga kemunculan tokoh Maki dan Ryu dengan
sifat dan karakter yang agak diluar “pakem” membuatku bertahan dan
menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk. Terlebih beragam bahasa asing yang
bermunculan bergantian dari mandarin, korea, jepang dan juga bahasa jawa
membuat keragaman budaya kian terasa dan semakin memperkaya novel ini. Dan
tentu saja puisi-puisi yang ditulis Aanon membuat novel ini semakin memikat ^_^,
ini salah satunya:
Cherish
Kelopak lentik menghias sendu matanya
Bersih raut sesuci jiwa terdalam
Beningnya tatap sirnakan mendung kelabu
Dunia, apakah semua melihatnya?
Lihatlah surya, dia pun terpana
Mencium wanginya
Semerbak cherish di musim salju
Dia cherish-ku yang tersembunyi
A520 by: A. Yan
Meski bisa menduga, entah
bagaimana aku ikut merasa bahagia pada bagian dimana Aanon mulai mendalami
islam setelah merasa begitu penasaran dengan Ale dan prinsip hidupnya. (pada bagian ini aku sedikit bertanya-tanya apa novel ini akan sama seperti kisah
Jean-Sofia milik mba Leyla Hana).
Tapi
meski pada akhirnya Aanon
memutuskan memeluk Islam, ending yang disuguhkan penulis jelas bukan seperti
perkiraan kebanyakan pembaca yang mengharapkan ending yang jelas berbahagia bak
kisah para putri di negri dongeng.
Bagiku pribadi, ketimbang melulu
soal cinta n romantisme, novel Mell ini
keren karena lebih menonjolkan persahabatan dan juga sebuah prinsip hidup yang
layak diperjuangkan. Pun demikian aku akan sangat senang jika kelak Mell
ternyata membuat sekuel dari novel ini. Bagaimanapun perjuangan Aanon dengan
status barunya jelas belum usai, pun dengan perasaannya terhadap Ale. Dan
kurasa demikian pula dengan Ale sendiri ^_^.
At least, bagaimanapun aku merasa
perlu memberi selamat dan jabat tangan
erat buat seorang Mell shaliha. Dengan latar belakangnya sebagai ex buruh migran, Ia ternyata mampu membuktikan dirinya sebagai sosok yang layak diberi appreciate.
Dimulai sejak tahun 2011 saat novel perdananya Xie xie ni de ai ini, lahir berturut-turut
kemudian beberapa novelnya dalam beragam genre.
Sekali lagi, selamat ya Mell….
Seishin o tamotsu.....!!!!