Posted by : Sara Amijaya Wednesday 9 October 2013


A novel by Mell Shaliha

Judul buku : Xie Xie Ni De Ai
Pengarang : Mell Shaliha
Penerbit : Diva Press
Tahun : 2011
ISBN : 978-602-978-592-0
Cetakan : Cetakan I Oktober 2011, Ke-2 Desember 2011,


Apa yang sebenarnya terjadi dan dialami para "pahlawan devisa" di luar negeri sana ? Benarkah hanya kekerasan dan penyiksaan saja yang mereka semua alami ? 

Inilah novel yang bakal menjawab dengan sangat menarik pertanyaan tersebut. Lewat perjalanan kisah sang tokoh yang bernama Alenia Fathmawati (Ale), kesan tentang kisah para TKW dan aroma kekerasannya akan pupus dari ingatan Anda. Terutama bagi mereka yang menjadi BMI (Buruh Migran Indonesia) di Hongkong 

Bahkan, lewat karakter sang tokoh pula, semangat, ketabahan, dan dedikasi Ale serta sikap istiqamahnya dalam memegang prinsip Islam, sangat perlu dicontoh oleh generasi muda kita dalam menghadapi godaan duniawi yang super menggila ! 

Di luar itu, tentu saja kisah cinta segitiga si Ale, Chelsy Tsang (anak perempuan majikan si Ale), dan Aanon Yan (teman sekampus Chelsy) bakal mendominasi novel cerdas dan penuh gereget ini. 

------------------------------------------------------------


Pagi itu baru saja aku mengirim sms bertajuk “xie xie ni de ai…” pada seorang kawan.
Dan tak lama kemudian adikku dengan polosnya mengangsurkan sebuah paket “sory ka, lupa dah dari kemaren2”
hadeeeh…..


Paket itu dua buah buku karya seorang novelis muda asal Yogyakarta. Salah satu novel itu bertajuk “xie xie ni de ai”. Sontak bibirku membentuk garis lengkung. Kebetulan sekali pikirku kemudian. Sekaligus mengingatku pada sebuah lagu bertajuk sama “xie xie ni de ai…” –nya nic tse ^_*

Karena penasaran, aku memilih novel ini sebagai pengganti tidur siangku. Dan perlu diingat dengan jelas, tulisanku ini sama sekali bukan sebuah resensi. Hanya sekedar menuangkan “feel” yang kurasakan setelah membacanya ^_^.

Pada bagian awal ini, aku sengaja melewatkan kata pengantar dan beragam komentar sehubungan isi novel ini. Aku ingin benar-benar menikmati isiny tanpa panduan dan suggest dari siapapun. Karena novel ini sudah sering kudengar dan kubaca judulnya tapi memang aku tak pernah membaca resensinya karena aku memang berniat memilikinya hohoho.....

Dan begitulah, bab pertama mengenalkanku pada sosok  Ale, seorang muslimah taat yang menjadi buruh migran di Hongkong dan anak majikannya yang berumur sebaya: Chelsy.  Hubungan Ale-Chelsy bisa dibilang tidak sekedar majikan-pembantu, karena mereka bersahabat dekat. Bahkan Ale juga dianggap bagian oleh Part Five, Grup Chelsy dan keempat sahabat dekatnya Daniel, Zie,  Aanon, dan Selina.

 Bagi kalian yang tak asing dengan film-film mandarin atau drama korea, novel ini pasti membuatmu seolah menyaksikan langsung setiap potongan adegan dalam novel tersebut . Percakapan dalam bahasa mandarin terasa kental dalam novel ini. Bagi sebagian pembaca bisa jadi point ini sedikit mengganggu mengingat banyaknya bahasa asing dalam novel yang berhalaman cukup tebal ini. Aku??? Hohoho jangan khawatir aku sih sangat menyukai bagian itu, karena aku pribadi memang pecinta beragam bahasa dan sudah sangat tidak asing dengan segala model film atau drama mandarin.

Dalam novel ini juga dikisahkan sisi lain seorang buruh migrant.  Ale salah satu buruh migrant  yang ternyata hidup dengan cukup bahagia dengan statusnya itu. Selain tetap boleh menjalankan agamanya dengan baik dan benar termasuk mengenakan jilbab, Ale juga mengikuti kursus dan menjadi salah satu penulis di tabloid setempat. Poin ini jelas menghapus stigma buruk perlakuan yang biasa diterima oleh buruh migrant asal Indonesia. Jangan menganggap ini sekedar khayalan belaka kawan, bagaimanapun bagian ini jelas berangkat dari kenyataan karena sang penulis : Mell shaliha memang benar-benar seorang buruh migran yang bertahun-tahun tinggal di Hongkong.

Back to story: kisah berkembang dengan kenyataan cinta segi empat Daniel-chelsy-Aanon-Ale. Daniel sejak awal memang sudah menyukai Chelsy, namun Chelsy pribadi sejak dulu menyukai Aanon. Sementara Aanon yang dalam suatu “ketidaksengajaan” pernah melihat Ale tanpa jilbabnya begitu saja terpesona pada gadis tersebut. 

Disini beragam kisah menarik seputar cinta, persahabatan,  dan persaingan berputar dengan cepat. Dalam beberapa bagian aku terkadang merasa sedikit bosan. Bukan karena kisah ini tak menarik tapi benar-benar semata karena genre kesukaanku adalah thriller dan kisah yang cenderung romantic ini jelas jauh dari itu semua. 

Pun demikian konflik persahabatan,  juga kemunculan tokoh Maki dan Ryu dengan sifat dan karakter yang agak diluar “pakem” membuatku bertahan dan menyelesaikan novel ini dalam sekali duduk. Terlebih beragam bahasa asing yang bermunculan bergantian dari mandarin, korea, jepang dan juga bahasa jawa membuat keragaman budaya kian terasa dan semakin memperkaya novel ini. Dan tentu saja puisi-puisi yang ditulis Aanon membuat novel ini semakin memikat ^_^, ini salah satunya:

Cherish
Kelopak lentik menghias sendu matanya
Bersih raut sesuci jiwa terdalam
Beningnya tatap sirnakan mendung kelabu
Dunia, apakah semua melihatnya?
Lihatlah surya, dia pun terpana
Mencium wanginya
Semerbak cherish di musim salju
Dia cherish-ku yang tersembunyi
A520 by: A. Yan

Meski bisa menduga, entah bagaimana aku ikut merasa bahagia pada bagian dimana Aanon mulai mendalami islam setelah merasa begitu penasaran dengan Ale dan prinsip hidupnya. (pada bagian ini aku sedikit bertanya-tanya apa novel ini akan sama seperti kisah Jean-Sofia milik mba Leyla Hana). Tapi  meski pada akhirnya Aanon memutuskan memeluk Islam, ending yang disuguhkan penulis jelas bukan seperti perkiraan kebanyakan pembaca yang mengharapkan ending yang jelas berbahagia bak kisah para putri di negri dongeng.  

Bagiku pribadi, ketimbang melulu soal cinta n romantisme,  novel Mell ini keren karena lebih menonjolkan persahabatan dan juga sebuah prinsip hidup yang layak diperjuangkan. Pun demikian aku akan sangat senang jika kelak Mell ternyata membuat sekuel dari novel ini. Bagaimanapun perjuangan Aanon dengan status barunya jelas belum usai, pun dengan perasaannya terhadap Ale. Dan kurasa demikian pula dengan Ale sendiri ^_^.

At least, bagaimanapun aku merasa perlu memberi  selamat dan jabat tangan erat buat seorang Mell shaliha. Dengan latar belakangnya sebagai ex buruh migran, Ia ternyata mampu membuktikan dirinya sebagai sosok yang layak diberi appreciate. Dimulai sejak tahun 2011 saat novel perdananya Xie xie ni de ai ini, lahir berturut-turut kemudian beberapa novelnya dalam beragam genre.

Sekali lagi, selamat ya Mell….

Seishin o tamotsu.....!!!!



Lagi-lagi ini bukanlah resensi saya hanya ikut meramaikan ProjectBattle Challenge #31HariBerbagiBacaan

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -