Posted by : Sara Amijaya Thursday 4 July 2019

Orangtua yang berperan selayaknya orangtua, maka sungguh pengorbanan mereka adalah suatu hal yang tak mungkin terbalaskan. Mereka rela menderita, menahan malu, bahkan melakukan hal-hal tak terduga demi membahagikan buah hatinya.
Sayangnya, tak semua anak memahami apa yang telah orangtua lakukan demi mereka, dan justru bersikap menyakitkan seolah-olah menjadi anak yang paling menderita.

Referensi pihak ketiga
Sebuah kisah pernah dibagikan melalui akun twitter Nolly Nurlinda. Saat itu ia sedang berada di sebuah mini market di negeri jiran, Malaysia.
Saat sedang mengantre di kasir, seorang ayah dengan putri remajanya sedang menyelesaikan transaksi. Sang ayah dengan malu bertanya berapa harga Oden (makanan khas Jepang yang ditusuk seperti sate dan berkuah, biasanya dijual ala jajanan pinggir jalan) yang dijual di sana.
Sang kasir menyebut harga, dan ayah ini tampak menghitung sisa uang di dompetnya. Dengan lirih ia berusaha menawar, "Bolehkah saya membeli kuahnya saja? " tanyanya kelu.
Sang kasir dengan bingung namun merasa pilu menggeleng lirih, "Maaf, pak. Tidak bisa."
"Itu jajanan favorit putriku, namun uangku tak cukup hari ini." Ujar lelaki itu dengan menahan malu. Sementara putrinya dengan gusar menghentakkan kaki dan berkata ketus, "Hish, Sudah la..." dan bergegas pergi keluar dengan wajah tak sedap di pandang.
Seorang wanita segera maju dan memutus antrean, ia membeli oden dan langsung menyerahkan makanan tersebut kepada lelaki itu, "Ini bang, saya belikan untuk anak abang."
Lelaki itu mengucapkan terima kasih dengan wajah yang menyiratkan beragam emosi, rasa malu, terima kasih, haru, dan entah apa lagi. Ia menunduk menitikkan air mata.
Sebuah pemandangan yang menyentuh semua orang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Sungguh. menimbulkan haru di hati orang-orang, semua melihat bagaimana usaha seorang ayah demi membahagiakan putrinya. Dan mereka sekaligus merasa geram dengan sikap putrinya yang demikian.

Begitulah, terkadang seorang anak kurang menghargai kebaikan orangtuanya, dan hanya bisa menuntut untuk memenuhi keinginan mereka.

Referensi pihak ketiga
Sumber Referensi:
Twitter: Nolly Nurlinda

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -