BAW, Be A Writer. Grup menulis yang
kuikuti sejak sekitar setahun yang lalu. Satu-satunya grup yang membuatku betah
dan nyaman berinteraksi dengan seluruh anggotanya. Grup yang tak segan
membagi ilmu, membagi tawa dan juga duka masing-masing anggotanya.
Rerata grup-grup kepenulisan yang lain beranggotakan
banyaaaak sekali personel bahkan ada yang mencapai ribuan. Dan ya bisa
dipastikan yang benar-benar memperoleh ilmu dari grup tersebut hanyalah
segelintir orang. Bagiku inilah yang membuat perbedaan besar antara BAW dan grup-grup
kepenulisan lain yang menjamur secara online.
BAW menyetting grupnya sebagai close group
dengan anggota yang hanya lebih sedikit dari angka 100. Jumlahnya kadang
berkurang saat ada anggota yang tereliminasi. Bisa karena tak mengerjakan
tugas, tak aktif tanpa pemberitahuan, dan lain-lain alasan yang dirasa
mengganggu kestabilan dan kenyamanan keseluruhan anggota juga jalannya arus
per-BAW-an (halah).
Jumlahnya juga kadang bertambah terlebih setelah BAW
melaunching blog-nya dan mulai diketahui khalayak ramai. Permintaan untuk
bergabung di BAW rasanya makin ramai. Dan tentu saja kebijaksanaan untuk
menerima atau menolak seorang anggota baru adalah mutlak milik bu kepsek.
Bu kepsek?
Serasa di sekolah ya? Hehehe begitulah BAW. BAW itu sekolah juga rumah bagi
seluruh anggotanya. Sekolah, karena disanalah beragam ilmu seputar dunia
menulis diberikan dengan terprogram sekaligus gratis. Rumah, karena
disanalah tempat yang menjadi muara kerinduan setiap anggotanya.
Bergabung di BAW memang tidak serta merta menjadikanku
penulis hebat ataupun menelurkan karya-karya di dunia literasi. Tapi
sejujurnya kukatakan, semua itu lebih dikarenakan kecintaan dan ketertarikanku
pada dunia literasi lebih pada menikmatinya (baca: membaca) bukan dengan
menulis. Ya bisa dibilang ini hanya alasan atas ketidakmampuanku dalam dunia
tulis-menulis :).
Dan tentu saja kesediaan seorang Leyla Imtichanah aka leyla Hana untuk terus menampungku di BAW
benar-benar kurasa sebagai sebuah kehormatan dan kebahagiaan yang besar.
Bagaimana tidak, dalam grup yang berisi penulis-penulis keren dan terkenal itu,
kesediaan beliau “memungut” anak bebek tanpa karya sepertiku itu benar-benar
“sesuatu” deh:).
Everything of BAW always make me lost my words. How to
say…thanks a lot to make me a part of big family In BAW. ….
I love you all.........