Dunia ini memang sudah renta, hingga sebuah mahligai cinta yang sah nyaris tak punya makna. Kata talak a.k.a perceraian tak lagi menjadi hal tabu dan langka.
pernikahan seumur jagung hingga pernikahan seumur pohon tamar (yang konon bisa berusia hingga 200 tahun), tak luput dari perceraian. Dari alasan ekonomi, orang ketiga yang wara wiri, hingga rasa yang sudah tak cocok lagi. Mungkin mereka lupa di balik perceraian dengan semua alasan ini itu selalu ada tipu daya syaitan.
Itulah mengapa, menikah tak melulu modal cinta dan biaya, tapi perlu peningkatan iman dan taqwa dari masa ke masa.
Perceraian itu bisa jadi sebuah ujung dari awal yang dimulai dengan tidak "benar". Tapi, bisa jadi perceraian itu sebuah persimpangan yang dimanis-maniskan syaitan agar pasutri berbelok ke arah yang saling bertentangan.
Kapan sih ada pernikahan yang isinya melulu semanis madu??? toh, kita menikah dengan sesama manusia kan yaaa???? bukannya dengan bidadari apa malaikat, jadi pahit manisnya pernikahan itu seharusnya mendewasakan cinta bukan justru memadamkannya.
Ah, sudahlah. yang pasti, pernikahan itu bukan dengan alasan apa engkau bercerai, tapi bagaimana kita menjaga pernikahan itu hingga bisa menjadi jalan kita menuju kebahagiaan abadi.
-Sarah Amijaya-