Dunia ini menampilkan semua sisi secara bersebrangan. Seringnya pula dalam kapasitas ekstrim.
Tentu anda pernah melihat orang yang menghabiskan hartanya untuk bergaya hidup mewah, berfoya-foya, membeli barang-barang terbaru dan bermerk meski tidak membutuhkannya. Bahkan ada yang sanggup berhutang demi gaya hidup prestisius.
Di lain sisi, anda pasti juga pernah menemui orang yang pelit, sangat pelit, hingga super duper pelit. Hingga pada derajat pelit pada dirinya sendiri.
Ada? Banyak.
Referensi pihak ketiga
Ada orang yang memiliki banyak uang dan mampu membeli kebutuhannya, tapi ia pelit, takut hartanya berkurang.
Anda mungkin teringat satu sosok fiksi yang terkenal di zamannya bahkan hingga kini, Ebenezer Scrooge, atau lebih dikenal sebagai Paman Gober. Dia orang yang serakah dan berhati dingin, hal yang paling dibencinya adalah memberi. Dia mencintai uangnya lebih dari dirinya sendiri. Meski uangnya segudang lebih, ia memilih makanan termurah, mengambil koran bekas, dan hal-hal semisal.
Referensi pihak ketiga
Ternyata sifat tokoh fiksi yang terkenal di kota bebek ini juga merupakan kenyataan di dunia yang kita tempati saat ini. Manusia-manusia pelit semakin banyak. Ia mampu membeli baju yang bagus -bukan berarti mahal-, tapi ia tidak beli karena takut hartanya berkurang. Padahal adalah salah satu bentuk kesyukuran menggunakan pakaian yang pantas sesuai kemampuan. Seseorang yang sakit, memilih tidak berobat karena takut membayar mahal. Padahal ia memiliki cukup uang.
Referensi pihak ketiga
Tanpa disadari, kita terjerembab pada puncaknya penyakit hati yaitu kikir/bakhil.
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi berkata:
“Derajat pelit yang paling parah adalah pelit terhadap diri sendiri padahal ia sedang membutuhkan, betapa banyak manusia yang menahan hartanya (tidak keluar), semisal ketika sakit dan tidak berobat. Ia sedang berhajat terhadap sesuatu tetapi ia tahan karena pelit.”
Bahkan terhadap keluarga yang ia cintai, terhadap anak-anak dan istrinya ia juga pelit, padahal mereka sedang membutuhkan
Semoga kita dijauhkan dari sifat kikir terhadap orang lain terlebih-lebih terhadap diri sendiri dan keluarga.
Referensi pihak ketiga
Sumber referensi: Muslimafiyah.com