Posted by : Sara Amijaya Tuesday 23 April 2019


Referensi pihak ketiga
Sebagaimana orang-orang memilih untuk menikah dan kemudian mencintai pasangan halalnya, ada pula yang memilih mencintai sebelum pernikahan. Tentu setiap pilihan memiliki resikonya masing-masing.
Salah satu resiko mencintai sebelum waktunya adalah bersiap ketika orang yang kita cintai ternyata tidak ditaqdirkan berjodoh dengan kita. Tentulah perasaan hati akan didominasi rasa sedih, kecewa, bahkan mungkin putus asa. Wajar, selama bukan dukun yang bertindak.
Sebagian mungkin beralasan. cinta datang tanpa diminta, jadi bagaimana mungkin kita siap dengan resiko kehilangan yang tiba-tiba?
Sahabat, ketahuilah manusia memang diciptakan dengan fitrah cinta, ketertarikan, dan kebutuhan terhadap lawan jenis. Namun jika perasaan itu hadir sebelum kita siap berkomitmen di atas janji suci pernikahan maka tugas hati kitalah agar tetap fokus meningkatkan kualitas diri, alih-alih memperturutkan rasa yang kita bahkan tidak siap dengan segala resikonya.
Saat semuanya sudah terlanjur, hati kadung terpikat, namun diri belum siap menghalalkan atau dihalalkan akhirnya yang terjadi kita mungkin menjadi undangan di hari bahagianya. Jangan terpuruk dengan rasa kecewa dan sedih yang berkepanjangan.
Para Ulama menyampaikan mutiara nasehatnya bagi kalian, yang hatinya terlanjur mengecap kecewa saat sang pujaan hati berjodoh dengan orang lain:
  1. Menjauhlah dari kehidupan orang tersebut! Jangan sampai engkau menjadi batu sandungan dalam hubungan rumah tangganya, mengganggu keluarganya, dan menjadi beban pikiran baginya.
  2. Berhentilah memikirkannya! Tak perlu mencari tahu keberadaan dan kondisinya. Jangan engkau siksa dirimu dengan beragam andai-andai yang justru akan menyebabkan kerusakan pada badan dan pikiranmu
  3. Jalanilah hidupmu! Kehilangannya tidak berarti duniamu terhenti. Masa depanmu masih membentang, kau akan menemukan dan bertemu dengan bermacam-macam orang lainnya. Carilah pasangan sholeh/sholehah yang bisa menjaga diri dan agamamu. Jalanilah hidup yang berguna dan bermanfaat. Bentuklah keluargamu sendiri, fokus mendidik anak-anakmu. Sesungguhnya inilah yang lebih berguna untuk dunia akhiratmu, daripada terjerat angan-angan terhadap dia yang telak dimiliki orang lain.
  4. Ketahuilah bahwa surga bukanlah tempat bertemu orang yang sedang dimabuk cinta. JIka engkau tidak berjodoh dengannya di dunia, maka jangan berharap untuk berjodoh dengannya di surga. Sesungguhnya setiap wanita bersuami yang kelak masuk surga akan bersama suami terakhirnya di dunia.

Referensi pihak ketiga
Ingatlah, ketika pujaan hatimu telah menikah, tak perlu menyia-nyiakan waktu untuk menunggunya berpisah dari pasangan halalnya. Karena bisa saja engkau akan menjadi perantara syetan dalam meretakkan rumah tangga mereka. Sungguh inilah perbuatan sia-sia yang membahayakan dunia dan akhiratmu. Fokus saja memperbaiki dirimu, semoga Allah menggantikannya dengan jodoh yang lebih baik bagimu!

Sungguh, kita kerap merasa paling tahu. Memaksakan jodoh dan merasa kehilangan hal terbaik dalam hidup. Sejatinya, Allahlah sebaik-baik pengatur dan Maha Berkehendak.
Tak ada yang buruk dengan apa-apa yang telah menjadi taqdir Allah, tinggal bagaimana dan seberapa besar keimanan dan keyakinan di hatimu.

Referensi pihak ketiga
Artikel ini terbit pertama kali di UC News dengan judul

Duhai Hati Yang Kecewa Ditinggal Menikah Sang Pujaan, Inilah 4 Nasehat Penenang Jiwa!

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -