Pernikahan selalu penuh ujian dan cobaan. Itu sebabnya kita selalu butuh mencharge keimanan juga meningkatkan pemahaman terhadap ilmu dien. Karena cinta yang tak disertai keimanan niscaya kalah dengan dahsyatnya godaan.
Kisah berikut semoga memberi hikmah.
Referensi pihak ketiga
Sebut saja Anto, semasa muda ia telah bekerja keras hingga bisa membeli sebuah rumah. Apa yang dimilikinya saat itu ternyata membuatnya berhasil mempersunting seorang gadis cantik.
Setelah menikah, Anto memutuskan pindah bekerja ke sebuah kantor yang memungkinkannya pulang di setiap akhir pekan. Meski perusahaan menyediakan mes karyawan, istrinya tak pernah mau meninggalkan rumah mereka yang besar untuk ikut dengannya di mes. Terlebih setelah memiliki seorang anak.
Semula, Anto merasa rumah tangganya baik-baik saja, meski hanya bisa berjumpa setiap sabtu dan minggu, setiap pulang ia merasa bahagia melihat anak dan istri yang menyambutnya ceria.
Gajinya sekitar Rp 7 juta perbulan. Ia memberi istrinya setenga, Rp 3,5 juta. Rp 2 juta untuk ibunya, dan sisanya untuk dirinya sendiri. Istrinya tak pernah mengeluh, hingga anto pun merasa semuanya sempurna. Ia bahagia, ibunya bahagia, dan keluarganya pun bahagia.
Sampai kemudian saat ia mengambil cuti dan pulang mendadak ke rumah. Entah mengapa istrinya terlihat terkejut dan tampak uring-uringan, "kok pulang nggak ngabari dulu sih?"
Anto tersenyum dan mengatakan bahwa ia hendak memberikan surprise. Terlebih ia membawa pulang gaji lebih, bonusnya bekerja lembur. Saat itu Anto masih berpikir, bahwa istrinya uring-uringan karena harus mendadak memasak untuk menyambutnya.
Sampai Anto kemudian melihat ponsel istrinya yang tertinggal di kamar, saat ia buru-buru ke dapur. Anto melihat sebuah aplikasi dating, dan istrinya terlibat banyak pembicaraan dengan lelaki lain. Juga janji-janji temu selama jadwalnya bekerja.
Saat Anto tertegun, berusa mencerna fakta yang ada di tangannya. Istrinya kembali buru-buru dan langsung mengambil ponsel di tangan Anto. Ekspresinya tak terbaca. Anto menahan tangan istrinya, dan meminta penjelasan.
Tak pelak mereka akhirnya bertengkar. Istrinya berkata ia melakukan itu karena uang yang diberikan Anto tak pernah cukup. Istrinya mengaku telah menerima uang dari para pria tersebut untuk menemani mereka kencan. Entah sejauh apa 'kencan' mereka, Anto tak punya keberanian menanyakan fakta menyakitkan itu.
Istrinya kemudian pulang ke rumah orangtuanya dengan membawa serta anak mereka. Tak ada permintaan maaf ataupun rasa bersalah. Semuanya justru seolah menjadi salah Anto yang tak bisa memberikannya cukup materi. Anto berpikir panjang, untuk kemudian mungkin memilih mengakhiri rumah tangga mereka.
Referensi pihak ketiga
Di antara kriteria calon pasangan memang tersebut karena parasnya, hartanya, dan kedudukannya, namun yang lebih penting tentu adalah agamanya. Paras bisa berubah seiring usia yang menua, harta bisa habis, dan kedudukan bisa terganti. Namun pemahaman agama yang baik tentu akan melahirkan adab yang baik pula. Tak peduli dalam kondisi susah ataupun senang agama akan membuatnya bertahan dengan kesabaran ataukah kesyukuran.