Posted by : Sara Amijaya Tuesday 24 December 2019



Dari Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri beliau pernah menulis sebuah kisah sarat hikmah yang sangat pantas kita renungi bersama.

Referensi pihak ketiga
Dikisahkan sepasukan tentara musuh memasuki sebuah desa yang di dalamnya hanya tersisa para wanita lantaran suami-suami mereka tengah pergi berjuang. Tentara-tentara bejat itu kemudian menodai kehormatan seluruh wanita di desa tersebut.
Namun, seorang wanita berhasil menjaga kehormatannya. Ia melawan sampai akhir dan berhasil membunuh tentara yang akan menodainya.
Ketika seluruh tentara sudah pergi meninggalkan desa itu, para wanita malang semuanya keluar dengan busana compang-camping, meraung, menangis dan meratap, kecuali satu orang wanita tadi.
Ia keluar dari rumahnya dengan busana rapat dan bersimbah darah, dengan meninggalkan tubuh tentara yang sudah tak lagi bernyawa.
Para wanita lain terkesima dan mulai bertanya, “Bagaimana engkau bisa selamat dari bencana ini?”
Ia menjawab, “Bagiku hanya ada satu jalan keluar. Berjuang membela diri atau mati dalam menjaga kehormatan.”
Para wanita mengaguminya, namun kekaguman itu tak bertahan lama. Berganti rasa was-was dan kekhawatiran yang dibisikkan syetan-syetan. Bagaimana nanti jika para suami menyalahkan mereka gara-gara wanita pemberani ini. "Mengapa kalian tidak membela diri seperti wanita itu?”
Wanita-wanita ini saling memandang dengan pikiran yang sama. Seperti dikomandoi, para wanita desa menyerang wanita pemberani itu, dan mereka membunuhnya.
-------------------------------------------
Sang jenderal melalui tulisannya menyiratkan bahwa beginilah kondisi kita saat ini. Membunuh kebenaran agar dapat bertahan hidup dalam aib, dalam kelemahan.
Para pendosa berserikat bersama, mencela, menyerang, mengucilkan hingga membunuh orang-orang mulia yang tegar dalam kebenaran agar keburukan atau kerusakan mereka tak diketahui dunia. Agar semua terlihat baik-baik saja meski sejatinya berada dalam kehinaan.
Sejatinya, orang-orang mulia tak akan membuka aib saudaranya, akan mengingatkan dalam kelembutan dan merangkulnya bersama. Namun, terkadang bisikan syetan dan hawa nafsu membuat kita berpikir pendek dan justru terjerumus ke dalam kubangan dosa yang semakin dalam.
Semoga menjadi renungan!

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -