Mama,
Apa kabar hari ini?
Lama tak jumpa, nanda rindu…
Tak terasa 3 tahun berlalu tanpa memandang
wajah teduh mama
Mama,
Masih teringat jelas di benakku air mata yang
menetes di pipimu
Tatkala mengantar kepergianku
Mengapa menangis mama? Padahal aku tengah
berbahagia
Menikmati madu pernikahanku
Tapi Mama, akhirnya aku mengerti
Ketika hari-hari madu itu berganti
Dengan tanggung jawab yang pasti
Sungguh nanda rindu mama,
Ternyata dunia orang dewasa tak
semenyenangkan dunia anak-anakku yang selalu penuh kemanjaan
Mama…
Ajari nanda,
Bagaimana memiliki kesabaran tak berujung
seperti mama
Ajari nanda,
Bagaimana mengelola hati agar selalu ikhlas
Ajari nanda,
Bagaimana membahagiakan suami
Ajari nanda,
Mendidik putra-putri menjadi sholeh/sholehah
Sungguh tangismu itu baru kuartikan sekarang.
“Kerinduan…..”
Aku…
Jika dulu senantiasa sebal dengan bawelmu
Kini sungguh merasa rindu,
Rindu menjadi anak-anak
Yang jika salah tinggal diingatkan
Karena ada mama yang selalu siap menasehatiku
Rindu menjadi gadis kecilmu
Yang jika bersedih tinggal berlari ke
pelukanmu
Rindu menjadi gadis bengalmu
Yang membuatmu marah tapi tetap tersenyum
Duh mama....
Aku rindu semua tentangmu
Lihat aku sekarang mama
Aku gadis kecilmu dulu
Telah menjadi seorang istri
Dari laki-laki yang insyaallah sholeh
Dan bersedia menjagaku sampai mati
Tapi, akhirnya aku tahu mama
Rumah tangga tak selamanya penuh tawa
Terkadang sedikit benturan cukup untuk
menguras tabungan air mataku
Ajari aku mama, untuk selalu bersabar
menjalani kewajibanku sebagai istri
Pun ketika kerikil-kerikil kecil memenuhi
mahligai cintaku
Kakiku terlalu cepat untuk berdarah
Ajari aku mama untuk kuat menahan luka
Mama,
Lihat aku kini
Gadis bengalmu dulu
Telah memiliki putri sendiri
Baru aku sadari beratnya dirimu mengurusiku
Dari pagi hingga malam menjagaku tetap aman
dan nyaman
Tapi mama jangan khawatir lagi,
Sungguh keadaan ini menyadarkanku
Betapa besar pengorbanan mama untukku selama
ini
Sungguh mama setiap kerikil yang kulalui
Mengingatkanku atas semua peluh yang kau kucurkan
untuk mendewasakanku
Dan apapun itu mama,
Aku adalah gadis kecilmu
Yang tumbuh dalam gemblengan jiwamu
Maka. Aku pasti akan jadi pemenang atas
setiap episod cerita yang kuhadapi
Sama sepertimu mama,
Pemenang kehidupan yang membawa pintu surga
bersama kelembutanmu
Mama…
Aku sungguh mencintaimu
Meski tak mampu menyamai besarnya cintamu…
Istana hatiku, hari-hari dimana aku merindukanmu...