Posted by : Sara Amijaya Monday, 23 July 2012


Mama,
 Apa kabar hari ini?
Lama tak jumpa, nanda rindu…
Tak terasa 3 tahun berlalu tanpa memandang wajah teduh mama

Mama,
 Masih teringat jelas di benakku air mata yang menetes di pipimu
Tatkala mengantar kepergianku
Mengapa menangis mama? Padahal aku tengah berbahagia
Menikmati madu pernikahanku
Tapi Mama, akhirnya aku mengerti
Ketika hari-hari madu itu berganti
Dengan tanggung jawab yang pasti
Sungguh nanda rindu mama,
Ternyata dunia orang dewasa tak semenyenangkan dunia anak-anakku yang selalu penuh kemanjaan

Mama…
Ajari nanda,
Bagaimana memiliki kesabaran tak berujung seperti mama
Ajari nanda,
Bagaimana mengelola hati agar selalu ikhlas
Ajari nanda,
Bagaimana membahagiakan suami
Ajari nanda,
Mendidik putra-putri menjadi sholeh/sholehah
 

Duh Mama,
Sungguh tangismu itu baru kuartikan sekarang.
“Kerinduan…..”

Aku…
Jika dulu senantiasa sebal dengan bawelmu
Kini sungguh merasa rindu,
Rindu menjadi anak-anak
Yang jika salah tinggal diingatkan
Karena ada mama yang selalu siap menasehatiku
Rindu menjadi gadis kecilmu
Yang jika bersedih tinggal berlari ke pelukanmu
Rindu menjadi gadis bengalmu
Yang membuatmu marah tapi tetap tersenyum

Duh mama....
Aku rindu semua tentangmu
Lihat aku sekarang mama
Aku gadis kecilmu dulu
Telah menjadi seorang istri
Dari laki-laki yang insyaallah sholeh
Dan bersedia menjagaku sampai mati
Tapi, akhirnya aku tahu mama
Rumah tangga tak selamanya penuh tawa
Terkadang sedikit benturan cukup untuk menguras tabungan air mataku
Ajari aku mama, untuk selalu bersabar menjalani kewajibanku sebagai istri
Pun ketika kerikil-kerikil kecil memenuhi mahligai cintaku
Kakiku terlalu cepat untuk berdarah
Ajari aku mama untuk kuat menahan luka

Mama,
Lihat aku kini
Gadis bengalmu dulu
Telah memiliki putri sendiri
Baru aku sadari beratnya dirimu mengurusiku
Dari pagi hingga malam menjagaku tetap aman dan nyaman

Tapi mama jangan khawatir lagi,
Sungguh keadaan ini menyadarkanku
Betapa besar pengorbanan mama untukku selama ini
Sungguh mama setiap kerikil yang kulalui
Mengingatkanku atas semua peluh yang kau kucurkan untuk mendewasakanku
Dan apapun itu mama,
Aku adalah gadis kecilmu
Yang tumbuh dalam gemblengan jiwamu
Maka. Aku pasti akan jadi pemenang atas setiap episod cerita yang kuhadapi
Sama sepertimu mama,
Pemenang kehidupan yang membawa pintu surga bersama kelembutanmu

Mama…
Aku sungguh mencintaimu
Meski tak mampu menyamai besarnya cintamu… 


                                         Istana hatiku, hari-hari dimana aku merindukanmu...



“Tulisan ini diikut sertakan dalam Lomba “Ungkapkanlah Cintamu”
 pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur” 

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -