"Kekasih tak
begitu saja bertemu di suatu tempat, mereka sudah saling mengenal sejak
lama" – Rumi
Aruna
CENGENG!
Tulisan singkat dan rapi di kumpulan puisi Rumi kesayangan almarhum Padma
membuatku terbakar. Kurang ajar! Berani-beraninya cewek dingin berhati belatung
itu menodai kenangan Padma. Belum tahu dia berhadapan dengan siapa. Aruna,
vokalis Lescar, band rock yang paling diidolakan. Tunggu pembalasanku!
Drupadi
Aku
tak punya waktu untuk cinta. Meski nyaris tiap hari aku berhubungan dengan yang
namanya pernikahan, ini hanya urusan bisnis semata. Aku tak percaya romantisme,
apalagi puisi menye-menye. Hidup ini
terlalu singkat untuk jadi melankolis. Namaku memang Drupadi, tapi hatiku sudah
tertutup untuk laki-laki.
-----------------------------------------------------------------------
Marginalia. Awal membacanya jujur aku pikir
tajuk ini merupakan nama sang lakon utama di novel tersebut. Ternyata si
marginalia ini adalah catatan di pinggir buku. Oalah…padahal akupun seringkali
mencoret-coret pinggiran buku ketika membacanya tanpa tahu itulah si
marginalia.
Novel ini unik dengan marginalianya meski
bagiku terasa sedikit mengada-ada dan kekanakan. Bayangkan saja bagaimana
seorang drupadi (sosok wanita mandiri yang sangat realis) bisa perang
marginalia dengan Aruna (seorang rock star yang romantis). Tapi ya itulah
ajaibnya cinta. Kalau sudah bicara keajaiban siapa sih yang bisa menyangkalnya
^-^.
Perang Marginalia itu dimulai ketika Drupadi
(seorang wedding organizer) dan asistennya chiya terpaksa berteduh di sebuah
kafe yang unik, Kafe marginalia. Kafe itu dipenuhi buku-buku dan setiap pengunjungnya
diperbolehkan menulis marginalia dibuku apapun yang mereka inginkan. Drupadi
yang tidak percaya akan keajaiban menganggap hal itu adalah hal sia-sia dan tak
masuk akal. Tapi karena membutuhkan kafe tersebut sebagai venue mau tak mau Drupadi terpaksa menerima tantangan Sonya
(pemilik kafe) untuk menulis sebuah marginalia di buku manapun yang
diinginkannya. Dan menunggu sebuah keajaiban yang mungkin terjadi dari
marginalia yang ditulisnya itu.
Dan adalah takdir yang membuat Drupadi
menuliskan sebuah marginalia “cengeng” di buku kumpulan puisi rumi (yang
ternyata merupakan buku kenangan Aruna dan kekasihnya yang sudah meninggal, Padma).
Bagi drupadi semuanya selesai. Tapi Tidak bagi Aruna, membaca marginalia itu
Aruna merasa harus mempertahankan keyakinan Padma, dan iapun menulis marginalia
balasan. Dan begitulah perang marginalia berlanjut hingga Aruna tak lagi bisa membendung
rasa penasarannya akan sosok Drupadi. Maka ia pun berusaha menemui Drupadi,
bahkan dengan menyamar menjadi penyanyi di sebuah pesta pernikahan.
Dan begitulah kisah cinta mereka bukan
sebuah kisah yang mudah. Ada perbedaan umur, ada masa lalu Drupadi yang
membuatnya enggan jatuh cinta lagi. Dan ada Inez… sepupu Drupadi yang juga
cinta pertama Aruna.
Sayangnya konflik cinta ini mulai terjalin
bak sinetron di TV. Inez yang mengancam akan menghancurkan Drupadi kecuali
Aruna mau menikah dengannya. Drupadi yang datang menyembah-nyembah Inez untuk
melepaskan Aruna. Dan tindakan Aruna untuk menyelesaikan semua konflik
tersebut. Rasanya yang punya kekuatan cinta hanya Drupadi dan Aruna. Perasaan
Inez seolah ditulis hanya sebagai penambah konflik dan memperpanjang kisah. Pun
demikian aku cukup menikmati membaca kisah ini ^_^.
Aku bukan penyuka genre romance, karena
biasanya aku keburu puyeng dengan setiap untaian kalimat yang berbunga-bunga
dan penuh romantisme. Aku membutuhkan banyak waktu untuk mengkhatamkan sebuah
novel romance. Ada yang sukses aku khatamkan, tapi lebih seringnya tidak.
Dan Marginalia ini sedikit dari novel
romance yang sukses aku khatamkan dalam waktu hanya 2 jam. Penuturannya yang
cenderung “ngepop”, bahasanya yang sederhana tanpa diksi mendayu-dayu
sedikitpun tidak mengurangi kadar romantisme buku ini.
Yang
paling aku suka, tentu lagu yang dibuat Aruna untuk Drupadi:
Aku Yudhistira, aku Arjuna, aku Bima,
aku Nakula Sadewa.
Berapa Bharatayudha harus kujalani.
Demi kamu. Drupadiku?
Dan begitulah aku jatuh cinta pada romantisme
ala Dyah Rini ini. Sangat wajar menjadi pemenang kedua novel romance Qanita.
Selamat….
Dan Terus berkarya mba Dyah Rini !!!
Judul : Marginalia, Catatan Cinta di Pinggir Hati
Penulis : Dyah Rinni
Penerbit & Tahun terbit : Qanita (2013)
Jumlah halaman : 304 halaman
ISBN : 978-602-9225-82-2