Sebuah Jaringan terorisme
international Betha 99 yang bermarkas di Hongkong tengah menyiapkan sebuah
virus yang efeknya lebih dahsyat daripada virus flu burung maupun flu
babi yang pernah menyerang dunia beberapa tahun lau. Sebuah virus yang anak disebar
dengan sangat keji.
Sementara itu , sepasang
kembar Dimas dan Damar terpisah ribuan mil. Tiga tahun sudah Dimas tak memberi
kabar sejak kepindahannya ke Hongkong untuk menjalani pendidikan setelah
sebelumnya bekerja di Korea Selatan. Berbekal pesan sang ibu yang tengah diburu
maut, berangkatlah Damar ke Hongkong untuk membawa Dimas pulang.
Kebingungan dan
kecurigaan seketika menyeruak di pikiran Damar ketika menemukan gelang
Dimas tergeletak di sekitar bangunan yang diketahui sebagai markas besar Betha
99. Mengapa gelang Dimas ada di sana? Sesungguhnya apa hubungan Dimas dengan
jaringan Terorisme itu? Dengan cara apa virus mematikan itu disebarkan? Dan,
berhasilkah Damar membawa pulang kembali Dimas?
Temukan jawabannya dalam
novel yang penuh intrik menegangkan ini. sebuah kisah spionase yang memikat.
Selamat membaca!
Judul
: Crying Winter ( Musim Dingin Yang Memilukan)
Penulis
: Mell Shaliha
Penerbit
: Diva Press
Halaman :
334
Harga
: Rp 40.000,00
ISBN
: 978-602-7640-49-8
-----------------------------------------------------------------
Di
antara sekian banyak novel yang telah ditulis oleh Mell, Crying winter adalah
novel keduanya yang telah aku baca. Jauh berbeda dari debut pertamanaya
“xie-xie ni de ai” yang berkutat di seputar cinta dan persahabatan, Novel ini
menyajikan cerita dengan genre yang jauh berbeda, kisah spionase.
Awal-awal
bab ini bagi yang tak terbiasa dengan novel segenre ini mungkin akan sedikit
dibingungkan antara Dimas dan Damar. Bagaimanapun novel ini adalah novel yang
menuntut konsentrasi tinggi ketika membacanya. Gak main-main kawan, isu yang
diangkat adalah jaringan terorisme yang menyebar senjata mematikan melalui
berbagai macam virus mematikan.
Sebagai
pecinta genre serupa, aku merasakan perasaan campur aduk ketika membacanya.
Pertama, jelas aku merasa bangga dan
merasa perlu angkat topi untuk seorang Mell shaliha. Menulis kisah ini, jelas
memerlukan riset serius dan penggarapan yang gak main-main demi mendapatkan
kisah yang tetap seru namun tetap logis. Dan, Mell Shaliha dengan sangat baik
telah berhasil melakukan hal tersebut.
Pun
demikian, aku tak bisa begitu saja menutupi sedikit perasaan kecewa. Bagi
sebuah kisah spionase, bagiku unsur ketegangan adalah magnet yang membuat
pembaca terus melekat hingga menyelesaikan kisah tersebut. Dan dalam novel ini
unsur tersebut kurang terpenuhi. Selaku pembaca aku belum bisa merasakan
ketegangan yang menggugahku untuk terus membaca tanpa henti. Mungkin pemotongan
antar bagian bab dan peloncatan alur cerita yang masih kurang “cantik” sehingga
ketegangan ketika membaca lembar demi lembarnya terasa datar-datar saja.
Satu
lagi, tokoh Dr. JR yang merupakan ketua sindikat kejahatan besar yang mampu
menebar terror di berbagai belahan bumi sayangnya digambarkan masih terlalu “lembek”.
Bagiku kematiannya yang mudah menegaskan karakter “lembek” itu. Sekaligus
memberi ending yang kurang memuaskan.
Tapi
seperti halnya novel Mell sebelumnya, Novel ini juga memberikan beragam
kesadaran dan inspirasi bagi pembacanya. Semangat nasionalisme sekaligus
kekecewaan juga harapan yang mewakili suara para buruh migran tergambar dengan
dalam dan mampu menyentuh para pembacanya:
“ ….Saya tidak akan membunuh jutaan wanita Indonesia yang
telah menciptakan ‘keempatan’ untuk masa depan keluarga mereka dengan menjadi
budak orang di Negara ini. Karena Negara kami tidak memberikan kesempatan itu
pada mereka. Saya tidak akan membunuh para wanita pejuang
sejati Negara, JR, masa depan Negara saya ada di tanagn mereka”
“…saya memang kecewa dengan kelakuan pemerintah di Negara
saya, tapi bukan berarti saya membenci Negara saya….Jika saya menghancurkan
Indonesia maka ‘kesempatan’ itu tidak akan pernah ada…”
Atas
semua pencapaian tersebut, sekali lagi aku ucapkan selamat untuk Mell Shaliha.
Semoga ke depannya Mell terus menghasilkan karya-karya yang tidak hanya
menghibur tapi juga bermanfaat untuk umat.
Keep spirit Mell !!!